Advertisement

DPRD Kota Jogja Usul Penambahan SDM untuk Operasional Insinerator

Alfi Annisa Karin
Selasa, 24 Desember 2024 - 15:07 WIB
Maya Herawati
DPRD Kota Jogja Usul Penambahan SDM untuk Operasional Insinerator Pemantauan operasional insinerator oleh Komisi C DPRD Kota Jogja di Giwangan beberapa waktu lalu / Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Belum lama ini Komisi C DPRD Kota Jogja memantau operasional uji coba insinerator sampah di Giwangan, Jogja. Selain di Giwangan, sejauh ini Pemkot Jogja juga telah melakukan uji coba insinerator di Sitimulyo.

Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja Bambang Seno Baskoro menuturkan ada sejumlah hal yang menjadi catatannya. Salah satunya terkait dengan sumber daya manusia yang menjadi operator mesin insinerator.

Advertisement

Bambang menyebut insinerator di Giwangan mampu mengolah sampah hingga 30 ton. Ini terbagi dalam tiga shift sehingga masing-masing shift mengolah 10 ton. Sementara, petugas yang ada hanya berjumlah lima orang. Dengan demikian, masing-masing petugas harus mengangkut sampah ke mesin insinerator sebanyak dua ton.

"Kami evaluasi bahwa perlu adanya penataan kembali sumber daya manusianya supaya lebih maksimal juga di sini, tidak hanya mengejar 10 ton per shift, tapi SDM senantiasa sesuai," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Selasa (24/12/2024).

Bambang mengatakan perlu ada masa transisi pengolahan sampah di Kota Jogja. Targetnya, sistem pengolahan sampah yang ada mampu mengolah hingga 230 ton. Sementara, total produksi sampah mencapai 220 ton. Namun, masih perlu waktu hingga tuntas seluruhnya. Sebab, masih ada tumpukan yang ada di depo.

BACA JUGA: 5 Gereja di Bantul Disterilisasi Gegana Polda DIY, Hasilnya Aman untuk Ibadah Natal

"Contohnya di depo Mandala Krida sampai 40 ton. Kalau hari ini dikosongkan ini juga masuk lagi, jadi ini butuh masa transisi supaya kembalinya sampai normal kembali," katanya.

Bambang mendorong Pemkot Jogja untuk menciptakan sistem pengolahan sampah yang humanis, baik dari sisi kesehatan ataupun estetika. Jangan sampai insinerator menimbulkan permasalahan baru bagi masyarakat misalnya polusi udara hingga lindi.

Selain menambah jumlah SDM operator insinerator untuk mengurangi beban, Bambang juga mendorong pengurangan tumpukan sampah di depo.

"Kami menekankan dari DLH, sama-sama fokus sampah selesai tapi depo dan TPS menarik, artinya jangan sampai masyarakat menjauhi (TPS). Kami sampaikan Pemkot Jogja harus serius terkait penanganan sampah dan yang menangani ini karena akan berefek di masalah kesehatan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sebut Penetapan Tersangka Hasto Kental Aroma Politis, DPP PDIP Beberkan 3 Indikatornya

News
| Selasa, 24 Desember 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Coolcation dan Star Bathing, Cara Berwisata yang Bakal Tren Tahun Depan

Wisata
| Minggu, 22 Desember 2024, 16:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement