Advertisement
DKPP Bantul Targetkan Sawah 200 Hektare di Poncosari Bisa Panen 3 Kali Setahun
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, menargetkan sawah seluas 200 hektare di Kelurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan mulai musim tanam 2025 dapat ditanam dan panen sebanyak tiga kali dalam satu tahun, meski kawasan tersebut kerap terjadi banjir saat hujan lebat.
Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo mengatakan hal tersebut dilakukan melalui berbagai bantuan sarana pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan) berupa benih unggul, alat mesin tanam, juga normalisasi sungai yang mengairi irigasi lahan 200 hektare di Poncosari.
Advertisement
"Kami telah mengundang Pak Menteri Pertanian, harapannya bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Poncosari, karena di Poncosari hanya panen sekali, harapan kami dengan adanya normalisasi dan bantuan itu setahun bisa panen tiga kali," katanya, Kamis (16/1/2025)
Dia mengatakan jika total lahan pertanian di wilayah Poncosari Srandakan seluas 200 hektare maka diharapkan dalam satu tahun bisa panen hingga seluas 600 hektare.
"Kalau ada 200 hektare, berarti nanti 600 hektare, selama ini kan hanya 200 hektare, sehingga bisa tambah 400 hektare. Dengan produksi padi delapan ton per hektare itu sudah bisa untuk makan berapa ratus orang di Bantul, harapan kami seperti itu," katanya.
Lebih lanjut Joko mengatakan lahan sawah seluas 200 hektare di Poncosari tersebut sebelumnya ketika musim hujan rawan tergenang air, sehingga tanaman padi yang ditanam kelompok tani mengalami gagal panen atau produksi tidak maksimal.
"Sering banjir, makanya kami juga mendatangkan Kementerian Pekerjaan Umum agar bisa menyelesaikan permasalahan yang telah dirasakan masyarakat hampir 10 tahun. Jadi sudah lama, 10 tahun belum ada solusi. Maka inilah di 2025 jadi yang terbaik," katanya.
Dia mengatakan selama ini oleh kelompok tani, lahan sawah seluas 200 hektare tersebut ditanami padi, namun hanya mampu panen satu kali, sebab tanaman padi pada musim tertentu lahannya tergenang air, sehingga tidak bisa menikmati panen.
"Tetap tanam tujuh kali panen sekali, dan setiap tahun gagal. Mudah-mudahan pada tahun 2025 menjadi lebih baik lagi khusus masyarakat Poncosari, harapan kami di 2025 bisa terealisasi, setelah sebelumnya terkendala," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Periksa Wali Kota Semarang Terkait Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Pemkot
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Soal Wacana Impor Sapi Perah, Guru Besar UGM : Ada Manfaatnya Asal Ditata
- Pedagang Teras Malioboro 2 Mulai Beradaptasi di Lokasi Baru
- Raperda Pengelolaan Sampah Terkendala Perubahan Naskah Akademik
- Ratusan Ternak di Sleman Terkena PMK, Vaksinasi Mulai Dilakukan
- Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA: Awal 2025, Pembebasan Lahan Menyasar 3 Kalurahan di Kulonprogo
Advertisement
Advertisement