Advertisement
Girikerto Sukses Kembangkan Potensi Air Jadi AMDK

Advertisement
SLEMAN—Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, Sleman berhasil mengembangkan potensi mata air yang dimiliki menjadi air mineral dalam kemasan (AMDK). Pengembangan potensi ini atas kolaborasi Kalurahan Girikerto dengan Pemda DIY dan didukung Dana Keistimewaan.
Girikerto ditetapkan sebagai satu dari 10 Kalurahan Mandiri Budaya pada 2021 silam. Sebagai Kalurahan Mandiri Budaya, Girikerto mendapatkan Dana Keistimewaan melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp1 miliar.
Advertisement
BKK tersebut digunakan untuk pengembangan berbagai potensi yang dimiliki Girikerto, salah satunya adalah mata air.
Lurah Girikerto, Sudibya, menjelaskan satu dari beberapa potensi yang dimiliki Girikerto adalah air. Dari air itu, diupayakan bagaimana agar bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat. Maka potensi tersebut perlu diolah dan melibatkan masyarakat setempat. “Kami yakin air adalah sumber penghidupan bagi seluruh makhluk hidup. Dari sisi itu lah kami mencoba mengawali dari pembangunan Stasiun Pengisian Tangki Air [SPTA],” ujarnya dalam Rembag Keistimewaan Mata Air Girikerto, Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan di kanal Youtube Paniradya Kaistimewan DIY, Kamis (23/1/2025).
Potensi air terus dikembangkan di Girikerto dimulai dari pembangunan SPTA, kemudian pengadaan tangki dan yang paling baru adalah pembuatan pabrik untuk produksi AMDK yang diharapkan bisa menunjang kesejahteraan masyarakat, membuka lapangan kerja dan peningkatan pendapatan asli kalurahan.
Pembangunan pabrik AMDK di Girikerto saat ini sudah selesai meski masih terus disempurnakan. Dari proses itu, bulan depan sudah coba memproduksi walaupun masih untuk kalangan sendiri. Sekarang tinggal menunggu sertifikasi BPPOM, SNI dan halal.
Sekretaris Bumkal Gerbang Merapi Girikerto, Rudi Pramoko menuturkan AMDK yang diproduksi ada tiga jenis, yakni galon, cup dan botol. Produksi melibatkan tenaga ahli yang sudah menguasai standar operasional prosedur (SOP).
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, menuturkan sumber air harus dijaga bersama. Hal yang dilakukan Kalurahan Girikerto menjadi bagian dari hamemayu hayuning bawana. “Menjaga kondisi alam di sekitar, jangan sampai rusak tapi bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan program dan kegiatan Kelurahan Mandiri Budaya harus tepat sasaran dan tata kala waktunya. Dinkop UKM DIY yang merupakan pengampu Kelurahan Mandiri Budaya Girikerto memberi pendampingan mulai dari penyusunan rencana hingga teknis pelaksanaan.
Dia berharap apa yang sudah dibangun di Girikerto tidak hanya menjadi monumen saja. Perlu ada langkah tindak lanjut setelah pembangunan, baik jangka pendek, menengah dan panjang. “Kelembagaan harus kuat, afirmasi kepada masyarakat, partisipasinya, harus bareng-bareng mengkreasi,” tuturnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Bongkar Kasus Penipuan Online dengan Modus Perdagangan Saham dan Aset Kripto
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Terkena Sedimentasi Akut, Ratusan Telaga di Gunungkidul Mengering saat Kemarau
- Pecah Rekor Baru, RS Siloam Jogja Skrining 1000 Perempuan Selama 3 Hari
- 38 Calon Krisma Paroki Brayut Kunjungi Panti Asuhan Ponpes Zuhriah Rejodani Sleman, Ini Tujuannya
- Demo Buruh di Jogja Tuntut Revisi UU Ketenagakerjaan
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 2 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
Advertisement