Advertisement
Pemkab Bantul Rehabilitasi 8 Daerah Irigasi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul, menyebutkan selama 2024 telah melakukan rehabilitasi di delapan daerah irigasi guna mendukung produksi pertanian.
"DPUPKP Bantul tahun 2024 telah melakukan rehabilitasi di delapan daerah irigasi, dan melakukan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi melalui UPTD Pengamatan Pengairan Opak Oyo dan Winongo," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Agus Budiraharja dikutip dari Antara, Rabu (5/3/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Pemkab Bantul: Tidak Boleh Ada Razia Selama Ramadan
Menurut dia, rehabilitasi daerah irigasi yang menjadi sumber pengairan bagi usaha pertanian tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam mendukung percepatan program swasembada pangan pemerintah melalui peningkatan produksi panen.
"Dalam mendukung produksi pertanian juga dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 4,8 kilometer serta mendukung kelancaran distribusi dengan melakukan pemeliharaan dan peningkatan rehabilitasi jalan sepanjang 38,59 kilometer pada 2024," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo mengatakan upaya yang sudah dilakukan untuk percepatan program swasembada pangan diantaranya dengan melakukan pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran.
"Kemudian, juga penyaluran bantuan alat mesin pertanian sarana prapanen dan pascapanen, traktor roda dua, power treser mobile (PTM), kultivator, pompa air, hand sprayer dan lain lain," katanya.
Pihaknya juga telah menyusun draf Rancangan Peraturan Bupati Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2023 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Bantul.
Kemudian, pelatihan pembuatan pupuk organik, penyediaan pestisida bagi kelompok tani, pengadaan stok pestisida untuk persediaan kebutuhan mendadak kelompok tani yang mengalami serangan penyakit, dan produksi pupuk organik baik pestisida hayati dan kimia.
"Dan, melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, irigasi air tanah dangkal, pemetaan jaringan irigasi tersier, angkat wallet," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, di sektor pertanian, pada bulan Februari sampai dengan April 2025 merupakan panen raya padi di Bantul, dengan prognosa produksi gabah kering giling sebanyak 64.245 ton.
"Bulog siap melaksanakan serap gabah dengan harga Rp6.500 per kg gabah kering panen (GKP), dengan kuota bulan Februari sebesar 60 ton gabah per hari, Maret 100 ton gabah per hari, April 60 ton gabah per hari, dengan panen menggunakan combine harvester," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal, Rute dan Tarif Trans Jogja, Selasa 13 Mei 2025
- Jadwal, Rute dan Tarif DAMRI, Selasa 13 Mei 2025
- Pembangunan Tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman Dipercepat
- Jenazah Kolonel Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi Dibawa ke Pakem Sleman Siang Ini
- 77 Anak di Gunungkidul Berminat Masuk Sekolah Rakyat, Tahapan Seleksi Tinggal Tunggu Pengumuman
Advertisement