Advertisement

Harda Kiswaya Dorong Komodifikasi Hasil Pengolahan Sampah di Sleman, Ini Tujuannya

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 11 Maret 2025 - 07:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Harda Kiswaya Dorong Komodifikasi Hasil Pengolahan Sampah di Sleman, Ini Tujuannya Ilustrasi kompos. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Bupati Sleman, Harda Kiswaya, mendorong agar hasil pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kabupaten Sleman memiliki nilai jual.

Hasil penjualan tersebut, selain dapat menjadi ceruk untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) juga dapat menambah insentif petugas pengangkut sampah.

Advertisement

Adapun pengelolaan dan pengolah sampah memang menjadi salah satu program prioritas Harda Kiswaya - Danang Maharsa. “Nanti hasil pengolahan sampah yang punya nilai ekonomi kami jual. Nilai ekonomi hasil penjualan kami kembalikan untuk insentif petugas pengangkut sampah,” kata Harda dihubungi, Minggu (10/3/2025).

BACA JUGA: Pemkot Jogja Kedepankan Pembinaan Lewat Pos Darurat Sampah

Harda menegaskan perlu ada penambangan TPST. Paling tidak perlu ada empat TPST yang mengelola dan mengolah sampah secara tuntas hingga komodifikasi sampah tersebut.

Dia juga telah meminta DLH untuk memaparkan evaluasi pengelolaan dan pengolahan sampah di TPST Sendangsari, Minggir dan Tamanmartani, Kalasan. Begitupun TPST Donokerto, Turi yang saat ini masih belum beroperasi lantaran ketiadaan peralatan.

Dia juga meminta agar DLH Sleman menggandeng pengelola dan pengolah sampah swasta. Dengan begitu, persoalan sampah di Bumi Sembada dapat ditangani secara efektif-efisien.

“TPST yang sekarang sudah beroperasi itu kan punya perencanaan awal kan. Saya minta pemaparan perjalanannya hingga saat ini seperti apa, ada kendala apa. Ke depan perlu juga memikirkan bagaimana mensosialisasikan agar masyarakat bisa tertib dalam pengelolaan sampah. Sekarang masih banyak orang masih suka membuang sampah sembarangan,” katanya.

Harda menegaskan lingkungan yang bersih dari sampah menjadi kunci masyarakat sejahtera. Pasalnya, sampah berpotensi menimbulkan penyakit. 

BACA JUGA: Tujuh TPA Open Dumping di Indonesia Berpotensi Kena Pidana

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Ephipana Kristiyani mengatakan pengadaan peralatan pengelolaan dan pengolahan sampah di TPST Donokerto dilaksanakan pada Maret 2025. “Sudah mulai pengadaan Maret ini,” kata Ephipana.

Peralatan tersebut mencakup conveyor, gibrig, crusher, dan press. Peralatan ini juga dimiliki TPST Tamanmartani dan TPST Sendangsari. Sumber anggaran pengadaan peralatan TPST Donokerto dari Dana Keistimewaan sebesar Rp7,5 miliar.

TPST tersebut ditarget dapat mengolah sampah hingga 60 ton per hari. Adapun TPST Tamanmartani memiliki kapasitas pengolahan sampah antara 80-90 ton per hari dan TPST Sendangsari dengan kapasitas maksimal 60 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Produksi Senpi untuk KKB, Tiga Warga Bojonegoro Diringkus

News
| Selasa, 11 Maret 2025, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement