Advertisement
Harda Kiswaya Dorong Komodifikasi Hasil Pengolahan Sampah di Sleman, Ini Tujuannya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Bupati Sleman, Harda Kiswaya, mendorong agar hasil pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kabupaten Sleman memiliki nilai jual.
Hasil penjualan tersebut, selain dapat menjadi ceruk untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) juga dapat menambah insentif petugas pengangkut sampah.
Advertisement
Adapun pengelolaan dan pengolah sampah memang menjadi salah satu program prioritas Harda Kiswaya - Danang Maharsa. “Nanti hasil pengolahan sampah yang punya nilai ekonomi kami jual. Nilai ekonomi hasil penjualan kami kembalikan untuk insentif petugas pengangkut sampah,” kata Harda dihubungi, Minggu (10/3/2025).
BACA JUGA: Pemkot Jogja Kedepankan Pembinaan Lewat Pos Darurat Sampah
Harda menegaskan perlu ada penambangan TPST. Paling tidak perlu ada empat TPST yang mengelola dan mengolah sampah secara tuntas hingga komodifikasi sampah tersebut.
Dia juga telah meminta DLH untuk memaparkan evaluasi pengelolaan dan pengolahan sampah di TPST Sendangsari, Minggir dan Tamanmartani, Kalasan. Begitupun TPST Donokerto, Turi yang saat ini masih belum beroperasi lantaran ketiadaan peralatan.
Dia juga meminta agar DLH Sleman menggandeng pengelola dan pengolah sampah swasta. Dengan begitu, persoalan sampah di Bumi Sembada dapat ditangani secara efektif-efisien.
“TPST yang sekarang sudah beroperasi itu kan punya perencanaan awal kan. Saya minta pemaparan perjalanannya hingga saat ini seperti apa, ada kendala apa. Ke depan perlu juga memikirkan bagaimana mensosialisasikan agar masyarakat bisa tertib dalam pengelolaan sampah. Sekarang masih banyak orang masih suka membuang sampah sembarangan,” katanya.
Harda menegaskan lingkungan yang bersih dari sampah menjadi kunci masyarakat sejahtera. Pasalnya, sampah berpotensi menimbulkan penyakit.
BACA JUGA: Tujuh TPA Open Dumping di Indonesia Berpotensi Kena Pidana
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Ephipana Kristiyani mengatakan pengadaan peralatan pengelolaan dan pengolahan sampah di TPST Donokerto dilaksanakan pada Maret 2025. “Sudah mulai pengadaan Maret ini,” kata Ephipana.
Peralatan tersebut mencakup conveyor, gibrig, crusher, dan press. Peralatan ini juga dimiliki TPST Tamanmartani dan TPST Sendangsari. Sumber anggaran pengadaan peralatan TPST Donokerto dari Dana Keistimewaan sebesar Rp7,5 miliar.
TPST tersebut ditarget dapat mengolah sampah hingga 60 ton per hari. Adapun TPST Tamanmartani memiliki kapasitas pengolahan sampah antara 80-90 ton per hari dan TPST Sendangsari dengan kapasitas maksimal 60 ton per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan, Selasa 11 Maret 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025 Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Selasa 11 Maret 2025 di Kalurahan Condongcatur
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025
Advertisement
Advertisement