Advertisement

Difabel di Sleman Bisa Mengikuti Program Tenaga Kerja Mandiri

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 08 April 2025 - 23:07 WIB
Jumali
Difabel di Sleman Bisa Mengikuti Program Tenaga Kerja Mandiri Kabupaten Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman segera menggelar program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dengan melibatkan penyandang disabilitas.

Program tersebut memiliki tujuan untuk membantu mengembangkan usaha milik difabel, sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi yang berdampak pada penurunan angka pengangguran.

Advertisement

Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih, mengatakan Disnaker Sleman memiliki unit layanan disabilitas (ULD) yang menjadi sarana pemberdayaan. Selain ULD, Disnaker sedang mengupayakan agar penyandang disabilitas dapat ikut dalam program TKM.

BACA JUGA: 2024, Ada 34 Kasus Perselisihan Hubungan Kerja di Sleman

“Kami merespon kegiatan ULD dengan memasukkan penyandang disabilitas ke program TKM. Ini baru pertama kali kami lakukan,” kata Sutiasih ditemui di kantornya, Selasa (8/4/2025).

Sutiasih menambahkan penyelenggaraan program TKM pihaknya lakukan bersama Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sleman. Disnaker tidak memilih peserta dari kalangan disabilitas secara langsung.

Mereka menyerahkan seleksi dan pemilihan peserta kepada PPDI Sleman. Adapun total peserta TKM ada 20 orang. Penyandang disabilitas mendapat slot lima orang. Disnaker akan melihat perkembangan program tersebut. Apabila output yang ada sesuai harapan, maka penambahan kuota akan Disnaker lakukan.

Program TKM digulirkan selama enam bulan. Selama satu semester, peserta baik disabilitas maupun nondisabilitas akan mendapat bermacam materi baik softskill maupun hardskill. Ada praktisi juga yang akan hadir untuk memberikan materi optimalisasi pemasaran online/ daring.

“Kami tidak memberi bantuan sarana-prasarana seperti di Dinas Koperasi dan UKM. Pengembangan usaha tingkat lanjut juga sudah masuk ranahnya Dinkop UKM. Pembekalan nanti paling mulai sekitar Mei,” katanya.

Lebih jauh, Sutiasih juga menyampaikan, warga Sleman baik disabilitas maupun nondisabilitas yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja. Ada juga program taxi pekerja setiap Kamis Pon di Mal Pelayanan Publik.

Pencari kerja tinggal membawa surat lamaran kerja dan langsung mengikuti seleksi. Pemkab memberi kemudahan, sehingga pencaker tidak perlu mencari informasi ke banyak tempat. Disnaker juga dapat menghadirkan langsung manajemen perusahan untuk melakukan rekruitmen langsung.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Sleman, Sumaryati, mengatakan peserta akan mendapat peningkatan/ upgrade skill yang bermanfaat untuk pengambangan usaha. Dia berharap usaha yang telah ada dapat berkembang, sehingga ada peningkatan taraf hidup.

“Seumpama ada yang masih mencatat secara manual untuk pengeluaran dan pemasukan usahanya, nanti ya bisa ada pencatatan secara sistematis; atau kalau packaging masih sederhana, nanti bagaimana bisa dibuat menarik,” kata Sumaryati.

Lanjutnya, Disnaker juga terus berupaya menyalurkan penyandang disabilitas agar dapat bekerja di sektor-sektor tertentu. Kerja sama telah dilakukan dengan perusahaan-perusahaan agar perusahaan memenuhi kewajibannya dalam menyerap paling sedikit 1% penyandang disabilitas dari jumlah pegawai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Jalur Trans Jogja, Kamis 17 April 2025

Jalur Trans Jogja, Kamis 17 April 2025

Jogjapolitan | 6 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rapat Paripurna Ke-17 DPR RI Setelah Lebaran Hanya Dihadiri Separuh Lebih Anggota

News
| Kamis, 17 April 2025, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement