Advertisement
LLDikti DIY Serahkan SK Pembentukan Politeknik Artificial Intelligence BMD

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) DIY menyerahkan Surat Keputusan (SK) pendirian Politeknik Artificial Intelligence Budi Mulia Dua (PLAI BMD) di kampus setempat, Jalan Tajem, Sleman Kamis (8/5/2025). Keberadaan politeknik ini selain menambah daftar perguruan tinggi di Jogja diharapkan menjadi solusi kebutuhan SDM di era teknologi serba digital.
Kepala LLDIKTI DIY Profesor Setyabudi Indartono mengatakan bidang AI masih angat luas terkait potensi dan kebutuhan SDM baik untuk rumahan maupun industri. Oleh karena itu keberadaan politeknik ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan SDM bidang AI yang terus berkembang. Ia berharap dosen selaku pengajar lebih bersifat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perkembangan AI tersebut.
Advertisement
"AI berkembang sangat cepat tuntutan dari dosen memiliki felskibilitas tinggi untuk mengembangkan kompetensi yang felskibel. Di kementerian setiap pengajuan prodi pasti akan ditanyakan apakah sudah jenuh atau belum. Kalau AI potensi besar sangat terbuka untuk pendidikan. Tetapi AI tidak bisa berdiri sendiri, pertanian sudah mulai ada muatan AI yang diajarkan," katanya.
Menurutnya Politeknik AI ini yang menjadi perguruan tinggi swasta ke-100 yang ada di Jogja. Dari 100 perguruan tinggi swasta tersebut baru sembilan yang berstatus unggul. Sedangkan dari 750-an prodi yang ada saat ini baru 171 yang unggul. "Hal ini menjadi salah satu faktor menurunnya animo mahasiswa untuk kuliah di Jogja," katanya.
Direktur Politeknik AI BMD Ridho Rahmadi menyatakan komitmennta untuk membangun pusat riset AI, pusat talenta AI, pusat bisnis AI, serta pusat komputasi dan data. Selain itu akan menginisiasi proyek prototipe seperti aplikasi percakapan bernama SANTUN, roket ROS-13, serta sebuah kendaraan cerdas bernama VELOQU.
Pakar IT ini menargetkan sebanyak 30 inisiasi produk serta sebanyak 150 talenta AI berkualifikasi tinggi yang dihasilkan selama setahun. Lulusan Jerman ini menyadari politeknik ini lahir di tengah situasi yang tidak mudah. Meski demikian ia optimistis karena AI memiliki peluang yang besar.
"Target kami 50 mahasiswa per prodi atau sebanyak total 150 mahasiwa. Namun jika pun ada 300 mahasiswa yang diterima kami pun Insya Allah siap," katanya.
Pendirian politeknik ini berawal dari sebuah keprihatinan minimnya talenta digital di Indonesia. Di Malaysia tiap 1 juta penduduk terdapat 1.800 talenta digital berkemampuan tinggi, serta di India di mana terdapat 1.200 talenta digital berkemampuan tinggi pada tiap 1 juta penduduknya. Namun Indonesia hanya terdapat 250 talenta digital setiap 1 juta manusia.
"Indonesia sangat mendesak membutuhkan ahli-ahli AI mengingat sudah banyak kasus kejahatan siber yang terjadi di Tanah Air belakangan ini, sebut saja ransomware yang menyerang salah satu bank BUMN beberapa tahun silam serta kebocoran pusat data nasional akhir tahun lalu," kata Ketua Yayasan Budi Mulia Dua, Tasniem Fauzia Rais.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
Advertisement

Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
Advertisement
Berita Populer
- Rumah Rata dengan Tanah, Satu Keluarga di Wonosari Gunungkidul Terpaksa Mengungsi
- Terlalu Kumuh, Pemkab Bakal Melakukan Penataan di Kawasan Mrican Depok
- Nilai Ekspor Kulonprogo di 2025 Ditarget Tembus Rp235 Miliar
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Sabtu 10 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Sabtu 10 Mei 2024, Berangkat dari dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
Advertisement