Advertisement
Tiga Warga Kulonprogo Meninggal Dunia Karena DBD

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kulonprogo sempat ngegas jumlahnya pada awal 2025.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo pada Januari dan Februari kasus DBD hampir mendekati angka 100. Namun, angkanya mulai menurun Maret sampai Mei pun juga demikian hanya mencapai belasan.
Advertisement
Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami menyampaikan, Januari 2025 angka DBD sampai 86 dan Februari 71. Sedangkan pada bulan-bulan berikutnya mulai menurun.
"Maret 38, April 18 dan Mei 19. Jumlah tersebut termasuk dengue shock syndrome atau DSS yang merupakan derajat DBD paling parah," katanya, Selasa (10/6/2025).
Untuk temuan kasus Juni belum dapat disampaikannya karena data masih berjalan dan rekapannya baru pada awal Juli. Menurutnya, peningkatan kasus DBD diawal 2025 disebabkan kondisi curah hujan yang masih tinggi. Disaat yang bersamaan kewaspadaan masyarakat terhadap DBD saat itu masih kurang.
"Curah hujan tinggi sarang nyamuk berkembang ditambah kurang waspada, sekarang harus ditingkatkan agar tidak terkena DBD," sambungnya.
Sri Budi mengatakan, DBD sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kematian bagi penderitanya. Menurutnya, sepanjang 2025 ini sudah ada tiga warga Kulonprogo yang meninggal dunia karena DBD.
"Kasus DBD sampai meninggal dunia sebanyak tiga masing-masing satu kasus saat Januari, Februari dan Mei," ungkapnya.
Dia menjelaskan, DBD dapat mengakibatkan meninggal dunia karena kondisinya yang sudah parah. Selain itu, adanya komplikasi penyakit lain bisa memicu kematian pada penderita DBD.
BACA JUGA: Nyamuk DBD Lebih Ganas saat Kemarau
Sri Budi mengimbau, untuk antisipasi mengalami DBD masyarakat harus tingkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Langkah yang bisa dilakukan untuk PSN dengan gerakan 3M (menguras, menutup, mengubur). Harus juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bergizi serta cukup minum. Bila mengalami sakit tanda-tanda DBD tidak sembuh diobati secara mandiri segerakan saja periksakan ke dokter.
"Jaga stamina, perkuat daya tahan tubuh, olahraga ringan, rutin dan teratur ditambah istirahat yang cukup," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Diperiksa KPK Terkait Korupsi Haji Begini Respons Eks Menag Yaqut
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi di Pantai Selatan DIY hingga 9 Agustus 2025
- SEMINAR INTERNASIONAL JKPI: Kesederhanaan Masyarakat Jadi Kemegahan Warisan Budaya
- Link Live Streaming Jogja Cross Culture Nusantara Menari di Malioboro Malam Ini
- 8 Proyek Jalan Lingkungan di Gunungkidul Rampung, Total Anggaran Capai Rp1,4 M
- Tantangan Kerja Semakin Besar, Keluarga Alumni Mahasiswa Arsitektur UAJY Bakal Rapatkan Barisan
Advertisement
Advertisement