Advertisement
Pakar: Desa Tak Harus Meniru Kota, Biarkan Berkembang Sesuai Potensi
Diskusi Coffe Morning Lecture bertema Bangun Deso: Melihat Perubahan Wajah Desa untuk Sumber Penghidupan yang Berkelanjutan, di FTSP UII, Rabu (29/10/2025). - Istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Arus modernisasi seringkali memaksa pedesaan beralih menjadi seperti perkotaan. Padahal desa sebaiknya tetap dipertahankan menjadi desa dengan berbagai potensi yang dimiliki.
Dekan FTSP UII sekaligus Pakar Perencanaan Perkotaan Profesor Ilya Fadjar Maharika mengatakan kondisi desa harus meniru kota seringkali terjadi di kawasan urban. Pasalnya daerah ini kondisi desa yang berbatasan menjadi seperti kota. Menurutnya kondisi ini perlu menjadi perhatian agar desa tidak ikut-ikutan meniru untuk menjadi kota untuk bisa maju. Ia menyarankan pemangku kepentingan untuk menempatkan desa sebagai subjek pembangunan agar bisa maju.
Advertisement
"Padahal harus tidak demikian, kondisi desa tersebut akan sangat bergantung pada potensi dan bagaimana mengelolanya. Bahkan keberlanjutan Indonesia justru bergantung pada kemampuannya menjaga nilai, kemandirian, dan ekologi pedesaan," kata Ilya dalam diskusi Coffe Morning Lecture bertema Bangun Deso: Melihat Perubahan Wajah Desa untuk Sumber Penghidupan yang Berkelanjutan, Rabu (29/10/2025).
Ketua Paguyuban Eco Sae Migunani Bantul Vira Maya Permatasari sepakat bahwa desa harus tetap menjadi desa dan tidak perlu meniru kota untuk bisa maju. Ia bersama warga membentuk Paguyuban Eco Sae Migunani yang saat ini berkembang dengan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kondisi itu berawal dari kemampuan berfikir warga di perumahan tempat tinggalnya yang berada di tengah-tengah desa.
BACA JUGA
"Kami mengembangkan ini semua dari warga sendiri, sekarang bisa mengelola sampah, mengolah menjadi berbagai produk bernilai. Menurut kami ketika warga diberi ruang untuk menentukan arah penghidupan mereka, maka muncul inovasi lokal yang luar biasa," ujarnya.
Direktur Perdesaan,Daerah Afirmasi, dan Transmigrasi – Kementerian PPN/Bappenas Muhammad Roudo menekankan pentingnya arah kebijakan pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan. Desa bukan hanya ruang administratif, melainkan ruang ekologi dan sosial yang menentukan wajah pembangunan nasional.
"Tantangan kita sekarang adalah bagaimana mengubah logika pembangunan desa dari sekadar pembangunan infrastruktur menjadi pembangunan kapasitas manusia dan lingkungan hidup desa itu sendiri,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Aktivitas Gunung Api Sebabkan Kabel Palapa Ring Tengah Putus
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polsek Depok Timur Bekuk Selebgram Penadah Motor Curian
- Pohon 10 Meter Tumbang di Kulonprogo, Jalan Sempat Macet
- Satpol PP Bantul Sita 43 Ribu Rokok Tanpa Cukai Sepanjang 2025
- Kelurahan Semaki Jogja Perkuat Pilah Sampah untuk Kurangi Beban Depo
- Tumpukan Sampah Argolubang Dua Pekan, Baru Diangkut Hari Ini
Advertisement
Advertisement




