Advertisement

Ada Paguyuban Kemahasiswaan di Jogja

Sunartono
Sabtu, 21 April 2018 - 08:50 WIB
Bhekti Suryani
Ada Paguyuban Kemahasiswaan di Jogja Ilustrasi mahasiswa - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sejumlah pimpinan bidang kemahasiswaan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) membentuk Paguyuban Kemahasiswaan Jogjakarta Bidang III Kopertis Wilayah V (PKJ 35) pada Maret 2018 lalu. Paguyuban ini melakukan rapat koordinasi peetama kali membahas persoalan kemahasiswaan di Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat (20/4/2018).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UII Agus Taufiq menjelaskan, PKJ 35 merupakan paguyuban untuk saling berbagi seputar kemahasiswaan. Sekaligus sebagai sarana mencari solusi dari permasalahan yang terkait dengan kemahasiswaan. Melalui PKJ 35 diharapkan menjadikan hubungan antar PTD semakin solid, sehingga bisa meningkatkan prestasi kemahasiswaan di Kopertis Wilayah V.

Advertisement

"Strategi yang digunakan oleh PKJ 35 yaitu sesama pemimpin perguruan tinggi harus saling asuh. Berharap bisa saling merangkul satu sama lain. Bagi siapa yg merasa unggul bisa merangkul. Yang kurang beruntung mari kita sama-sama berguru. Kita tidak perlu sungkan untuk melakukan hal itu," terangnya dalam rilisnya, Jumat (20/4/2018).

Agus Taufiq sepakat perguruan tinggi harus mendukung program para mahasiswa serta mengapresiasi apapun bentuk prestasinya. Dengan itu mahasiswa bisa merasa mendapatkan dukungan dari kampus tanpa memandang apapun bentuk prestasinya. "Kalau di UII sudah berusaha melakukan hal tersebut. Walaupun mahasiswa hanya masuk pada tahapan seleksi saja, tetap diberikan sebuah apresiasi," ungkap dia.

Koordinator Kopertis Wilayah V DIY, Bambang Supriyadi menegaskan tantangan berat yang dihadapi Indonesia saat ini adalah peredaran narkoba. Faktor yang mendorong peredaran narkoba karena dinilai sebagian orang sangat menguntungkan.

Selain itu, lemahnya pengawasan wilayah perbatasan yang memicu banyaknya penyelundupan narkoba yang bisa dilakukan dengan banyak cara. Mulai dari mencampurkannya kedalam bungkus makanan hingga memasukkannya ke dalam anggota tubuh. "Selain itu juga faktor banyaknya pintu masuk ke wilayah Indonesia yang tidak resmi memudahkan penyelundupan narkoba ke Indonesia," ucapnya.

Bambang Supriyadi menambahkan, data darurat narkoba menunjukkan angka kematian sampai dengan 12.044 orang meningggal pertahun atau sebanyak 33 orang meninggal tiap hari nya. Di antara jumlah itu, sebanyak 27.32% pengguna adalah pelajar dan mahasiswa. Di Wilayah DIY sendiri jumlah penyalahgunaan narkotika mencapai 62.028 dengan jumlah penduduk 2.621.600 orang. "Ini harus menjadi perhatian kita bersama," kata dia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement