Advertisement

Tangkal Radikalisme Melalui Tripusat Pendidikan

Sunartono
Senin, 21 Mei 2018 - 07:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Tangkal Radikalisme Melalui Tripusat Pendidikan Ilustrasi terorisme - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pengamat Pendidikan menyarankan pentingnya membentuk keluarga pancasila dalam mengantisipasi radikalisme. Selain itu perlunya menerapkan nilai Pancasila secara seimbang pada tri pusat pendidikan.

Pengamat Pendidikan Profesor Buchory mengatakan, antisipasi radikalisme tidak bisa hanya dilakukan di lembaga pendidikan, namun harus dimulai dari keluarga dan masyarakat. Menangkal radikalisme harus bersama-sama dilakukan tripusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Jika berjalan sendiri-sendiri tentu hasilnya tidak maksimal.

Advertisement

Buchory justru menyarankan pentingnya membentuk keluarga Pancasila yang dibiasakan dengan hidup damai, rukun dalam perbedaan. "Meskipun di dalam keluarga itu agamanya berbeda tetapi bukan sekedar diterima tetapi harus bisa hidup bersama dengan baik, rukun," ungkapnya kepada Harianjogja.com, Sabtu (19/5/2018).

Buchory meyakini jika dari keluarga kecil sudah biasa dengan hidup damai dalam perbedaan, maka kehidupan bangsa akan damai pula dan tak ada persoalan. Hanya saja, Buchory mengakui untuk membentuk keluarga Pancasila memang bukan perkara mudah. Kendala utama akan ditemui pada keluarga dari kalangan usia muda yang orang tua sibuk karena tuntutan profesi.

"Sehingga harus ada upaya untuk pertemuan singkat antara anak dengan orang tua yang lebih efektif," ujarnya.

 

Ketika di keluarga sudah mulai terbentuk ke arah keluarga Pancasila, maka sebagai pengimbang, sekolah pun harus mengupayakan. Sehingga pentingnya mempancasilakan pendidikan nasional, apalagi fungsi dan tujuan dalam Undang-Undang (UU) Sisdiknas esensi utama adalah membentuk manusia Indonesia yang pancasilais. Oleh karena itu, mestinya semua guru mata pelajaran apapun untuk menyisipkan nilai-nilai pancasila dalam proses pembelajaran.

"Selama ini kan belum, seolah-olah pancasila itu hanya tanggung jawab mata pelajaran Pkn yang harus mengantarkan menjadi manusia pancasila. Saya kira ini harus ada gerakan semacam itu," tegasnya.

Pihaknya sudah menyarankan kepada Disdikpora DIY untuk memerintahkan kepada seluruh guru di DIY, agar semua mata pelajaran di berbagai jenjang pendidikan berkontribusi dalam menyisipkan nilai Pancasila. Sehingga harus dipersiapkan guru dari berbagai mata pelajaran agar mampu memberikan pembelajaran berbasis Pancasila.

"DIY bisa mulai melakukan itu, untuk kesiapan guru bisa bekerja sama dengan UKP-PIP [Unit Kerja Presiden Pengembangan Ideologi Pancasila] untuk memberikan pembekalan kepada guru-guru di DIY, DIY harus bisa mempelopori seperti itu," ungkap mantan Rektor UPY ini.

Setelah keluarga dan sekolah, lanjut, masyarakat juha harus dipancasilakan. Buchory mencontohkan, ada salah satu dusun di Parangtritis gang dinilai sudah mengamalkan Pancasila. Di mana di dusun tersebut ada kepedulian pemuda untuk melakukan antar jemput terhadap lansia yang akan berkumpul untuk melakukan olahraga dan pemeriksaan kesehatan.

"Walaupun itu tidak kenal, tetapi pemuda-pemuda ini mau antar jemput. Lalu ibu-ibu yang masak, bapak-bapak yang cari donatur bekerja sama dengan puskesmas. Menurut saya ini sesuai dengan nilai pancasila," imbuh Buchory.

Ia yakin jika keluarga, sekolah dan masyarakat menanamkan nilai Pancasila secara nyata, maka secara perlahan dapat menghilangkan radikalisme. Karena bisa dilakukan antisipasi sejak dini agar tidak mudah menelan paham radikalisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement