Advertisement

SDM Tak Siap, Keberadaan NYIA Justru Bawa Ancaman Pengangguran

Uli Febriarni
Senin, 17 September 2018 - 21:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
SDM Tak Siap, Keberadaan NYIA Justru Bawa Ancaman Pengangguran Warga melintas di kawasan pembangunan NYIA di Kecamatan Temon, Kulonoprogo, beberapa waktu lalu. Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Menyambut hadirnya New Yogyakarta International Airport (NYIA), Kulonprogo terancam memiliki banyak pengangguran apabila Sumber Daya Manusia (SDM) tidak disiapkan secara serius. Perencanaan dan pengembangan SDM perlu diprioritaskan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kulonprogo, Novida Kartika Hadi, menyatakan perencanaan SDM perlu dilakukan dalam penyambut pembangunan, minimal SDM bisa berkembang dan bertahan dalam persaingan mendapatkan pekerjaan. Melalui perencanaan SDM yang baik, kesejahteraan masyarakat Kulonprogo juga otomatis akan baik, peluang lapangan pekerjaan terbuka lebar bisa berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi daerah. "Efek berlapis NYIA sangat besar, secara negatif bisa menjadi bencana sosial, namun secara positif bisa menjadi berkah sosial," kata dia dalam seminar dan dialog bertema Mewujudkan Kerja Layak dan SDM Berkualitas bagi Warga Kulonprogo Melalui Komite Vokasi dan Pemagangan di Aula Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Senin (17/9/2018).

Advertisement

Novida menambahkan, Apindo menyiapkan beberapa strategi dalam menyiapkan SDM lokal antara lain mendorong penetapan aturan pemerintah tentang pemanfaatan SDM lokal guna mengukur kuantitas kesempatan kerja di Kulonprogo. Berikutnya, sertifikat atau lisensi sebagai standar kualitas dan kompetensi.

Direktur Eksekutif Swara Nusa Institut, Iranda Yudhatama, mengungkapkan dalam membangun ekonomi di Kulonprogo tidak boleh ada satupun warga yang ditinggalkan hanya menjadi penonton. Menurut dia langkah yang bisa diambil salah satunya adalah revitalisasi vokasi. Vokasi tidak hanya dimaknai sebagai lembaga pendidikan atau pelatihan, tetapi juga sistem. "Kulonprogo ke depan akan menjadi pusat pembangunan di DIY, oleh karena itu semua pihak harus bersama-sama memikirkan," kata dia.

Menurut Iranda, langkah itu dibutuhkan agar tidak ada kesan eksklusif. Oleh karena itu kebijakan ekonomi pembangunan harus bisa diakses, minimal rencana pengembangan NYIA yang sejauh ini hanya diketahui pemerintahan di tingkat Pusat. "Informasi harus dibuka, konsep detailnya seperti apa. Bagaimana kerja sama PT Angkasa Pura I dan BUMN yang melibatkan warga harus jelas," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement