Advertisement

Soal Harga, Peternak Jangan Pasrah dengan Tawaran Belantik

Uli Febriarni
Minggu, 30 September 2018 - 14:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Soal Harga, Peternak Jangan Pasrah dengan Tawaran Belantik Sejumlah sapi yang ada di pasar hewan terpadu di Kecamatan Pengasih, beberapa waktu lalu. Kehadiran pasar hewan terpadu ini harapannya bisa mendorong para peternak lebih peka terhadap pergerakan harga ternak di pasaran.Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo mendorong peternak peka dengan pergerakan harga hewan ternak, dan tidak hanya pasrah dengan harga yang ditawarkan belantik.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo, Nursyamsu Hidayat, mengungkapkan saat ini jajarannya sedang membangun pasar hewan terpadu di Kecamatan Pengasih. Harapannya, setelah pasar tersebut terbangun dan beroperasi utuh, maka kelompok ternak bisa memanfaatkan pasar, bukan sekadar untuk lokasi transaksi jual beli ternak.

Advertisement

"Minimal kelompok ternak memiliki seksi pemasaran, secara rutin ke pasar ini untuk mengetahui perkembangan harga ternak. Mereka memantau sendiri tidak hanya percaya begitu saja dengan belantik," kata dia, Minggu (30/9/2018).

Di pasar yang akan beroperasi tiap hari pasaran Jawa Legi ini akan dipasang informasi harga sapi di tingkat peternak atau kelompok. Semestinya, sebelum menjual ternak milik mereka atau anggota, daftar harga tersebut dilihat dan dipantau. "Jadi tidak langsung percaya kalau belantik bilang pokoke semene" [pokoknya segini]. Kelompok harus tahu harga, jadi tidak rugi kalau ternyata harga di pasaran lebih tinggi," katanya.

Nursyamsu menambahkan dari lima tahap pembangunan kini pasar hewan terpadu sudah memasuki pembangunan tahap ketiga menggunakan anggaran Rp2,8 miliar. Pada tahap ini pembangunan yang dilakukan antara lain menyelesaikan pemasangan paving block, jalan lingkar dan beberapa bangunan lain. Sanitasi dan shelter untuk beragam hewan yang diperjualbelikan juga dibangun di pasar tersebut. Sekitar 500 ekor sapi bisa tertampung di pasar ini.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengungkapkan para peternak di Kulonprogo banyak yang lebih suka memelihara sapi potong dibandingkan dengan jenis sapi lainnya karena prospek lebih menjanjikan bagi peningkatan perekonomian para peternak. Peternak juga perlu dimotivasi untuk memelihara sapi dengan lebih baik. "Sehingga mampu menghasilkan sapi yang berkualitas," ucapnya.

Kulonprogo juga dikenal dengan kambing peranakan etawa (PE) yang diminati oleh banyak pihak, berasal dari sejumlah kota yang ada di dalam dan luar negeri. Kambing PE Kulonprogo yang banyak dikembangkan di Kecamatan Girimulyo memiliki kualitas baik. Wajar apabila kambing ini memiliki harga jual tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement