Advertisement

Asyik, Tahun Depan Bosda SD dan SMP di Bantul Diusulkan Naik

Ujang Hasanudin
Kamis, 01 November 2018 - 16:20 WIB
Arief Junianto
Asyik, Tahun Depan Bosda SD dan SMP di Bantul Diusulkan Naik Sejumlah siswa SD Seropan saat mengerjakan soal USBN di ruangan yang telah lama tidak dipakai, Kamis (3/5/2018). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) diusulkan naik pada tahun depan. Rencana yang diusulkan oleh kalangan legislatif Bantul itu berlaku untuk sekolah negeri dan swasta.

Anggota Komisi D DPRD Bantul, Sigit Nursyam Priyanto, mengatakan usulan kenaikan Bosda sudah dibahas bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul dalam rapat koordinasi yang digelar beberapa waktu lalu.

Advertisement

Dalam rapat tersebut, kata dia, usulan besaran kenaikan Bosda per siswa untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) sebesar Rp600.000, naik Rp100.000 dari yang sebelumnya hanya Rp500.000. Sementara untuk jenjang SD naik Rp50.000 dari Rp350.000 menjadi Rp400.000. “Tidak hanya sekolah negeri, SMP dan SD swasta juga kami usulkan naik," kata Sigit kepada Harian Jogja, Kamis (1/11).

Adapun besaran kenaikan untuk SMP dan SD swasta, kata dia juga berkisar Rp100.000 dan Rp50.000. Per siswa SMP swasta diusulkan naik jadi Rp550.000 dari sebelumnya Rp450.000 per tahun. Sementara siswa SD Rp350.000 dari sebelumnya Rp300.000 per tahun.

Demikian juga dengan madrasah sanawiah (MTs) dan madrasah ibtidaiah (MI). Untuk kedua jenjang pendidikan itu, dia juga bakal mengusulkan kenaikan yang sama.

Kendati masih dalam bentuk usulan, namun hal itu kata Sigit sudah ada kesepakatan antara Dewan dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) saat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). "Insyaallah akan kami kawal usulan kenaikan Bosda ini sampai disahkan," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Sigit tak menampik usulan kenaikan nominal Bosda per siswa per tahun itu nilainya masih jauh dari kebutuhan siswa. Pihaknya juga berlu melihat kebutuhan anggaran Pemerintah Kabupaten Bantul. Ia berharap adanya kenaikan Bosda dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Bantul.

Sayangnya, soal usulan kenaikan itu justru belum mendapat tanggapan dari Disdikpora Bantul. Kepala Disdikpora Bantul Didik Warsito dan Sekretaris Disdikpora Daeng Daeda belum bisa dihubungi. Sedangkan Kasi Sarana dan Prasarana Disdikpora Bantul Tri Rahayu saat dimintai konfirmasi tidak berani berkomentar soal kenaikan Bosda tersebut.

Dalam draf hasil pembahasan rencana kenaikan Bosda tahun depan antara Dewan dan TAPD yang diperoleh Harian Jogja diketahui rancangan besaran Bosda pada 2019, untuk SMP negeri sebesar Rp15, 9 miliar, naik dari tahun ini Rp12, 5 miliar. Untuk SD negeri Rp23, 6 miliar, naik dari tahun sebeumnya yang Rp20, 5 miliar.

Adapun rencana besaran Bosda untuk SMP swasta dan MTs yang skemanya berupa dana hibah sebesar Rp7, 7 miliar, dan SD dan MI Rp4, 8 miliar, serta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar Rp26, 6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement