Advertisement
Konsep Tak Jelas, Atlet Kulonprogo Pilih Hijrah

Advertisement
[caption id="attachment_384836" align="alignleft" width="300"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/03/04/konsep-tak-jelas-atlet-kulonprogo-pilih-hijrah-384835/atletik-7" rel="attachment wp-att-384836">http://images.harianjogja.com/2013/03/atletik1.png" alt="" width="300" height="300" /> ilustrasi[/caption]
Advertisement
WATES-Kurangnya konsep pembinaan olahraga di Kulonprogo membuat banyak atlet berbakat di daerah tersebut dibajak daerah lainnya.
Kabid Pendidikan Nonformal Informal Kesenian dan Olahraga Dinas Pendidikan Kulonprogo, Eko Teguh Santosa mengatakan, kurangnya anggaran membuat pencetakan atlet berbakat di daerahnya menjadi kendala.
Akibatnya, banyak atlet memilih hijrah untuk membela daerah lain lantaran telah di daerah tersebut disiapkan anggaran khusus untuk pembinaan olahraga.
"Salah satu bukti nyata beberapa tahun lalu. Ada atlet atletik yang berprestasi tapi sekarang sudah membela Sleman," kata Eko.
Melihat permasalahan itu, Ia melanjutkan, pihaknya tak bisa berbuat apa-apa untuk menanggulangi hal itu.
Sementara salah satu tokoh olahraga Kulonprogo Ferry Kuahaty menolak anggapan jika permasalahan pembinaan olahraga di kabupaten itu terletak pada minimnya anggaran. Pelatih Tinju ini menilai kurangnya konsep pembinaan membuat pembinaan olahraga di Bumi Menoreh, terhambat.
"Kalau hanya bilang anggaran kecil, menurut saya tidak mendidik karena melemahkan spirit. Seharusnya pembina olahraga dalam hal ini KONI serta SKPD terkait berkreasi menggandeng masyarakat, perusahaan daerah dan swasta untuk membiayai," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kawasan Paralayang Dibangun di Perbukitan Menoreh
- Respons Wamen Nezar Patria Terkait Usulan Satu Orang Satu Akun
- Kanthi Pawiyatan KPID DIY Ajak Mahasiswa UNY Melek Penyiaran
- BPBD DIY Catat 62 Kecelakaan Laut, 107 Orang Jadi Korban
- Pemkab Sleman Jadi Kabupaten Terbaik Keempat se-Indonesia Versi GM-DTGI 2025
Advertisement
Advertisement