Advertisement
KASUS NARKOBA DIY : Ditarget Rehabilitasi 1.369 Pecandu Narkoba, BNNP DIY Berhasil Capai 83%

Advertisement
Kasus Narkoba DIY terus ditekan salah satunya dengan upaya rehabilitasi
Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Iswandari mengatakan DIY kebagian target untuk merehabilitasi 1.369 pecandu narkoba. Sampai akhir 2015 mereka sudah berhasil merehabilitasi 83% dari target yang ditetapkan.
Advertisement
Jumlah itu mencangkup pecandu yang menjalani rehabilitasi rawat jalan dan rehabilitasi rawat inap di 13 fasilitas rehabilitasi yang ada di DIY, termasuk mereka yang direhabilitasi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika kelas II A Jogja dan Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro.
Iswandari mengakui 13 fasilitas yang ada saat ini masih jauh dari cukup. Pasalnya sejumlah fasilitas layanan rehabilitasi sebagian besar tersebar di wiayah Kota Jogja dan Sleman. Sementara di Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul fasilitas serupa hanya ada di Rumah Sakit.
Untuk 2016, mereka menargetkan tambahan tambahan 10 instansi pemerintah meliputi RSUD dan puskesmas.
“Instansi pemerintah itu akan bekerjasama dengan BNNP untuk memberikan layanan rehabilitasi rawat jalan penyalahgunaan narkoba di seluruh wilayah DIY dengan biaya rehabilitasi ditanggung BNNP DIY,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement