Advertisement

PENJUALAN MOBIL : Pajak Tinggi, Pasar Sedan Turun

Bernadheta Dian Saraswati
Kamis, 30 Juni 2016 - 01:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PENJUALAN MOBIL : Pajak Tinggi, Pasar Sedan Turun Seorang karyawan Suzuki Sumber Baru Mobil menunjukkan mobil sedan Ciaz warna putih yang dipajang di showroom, belum lama ini. (Bernadheta Dian Saraswati /JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Penjualan mobil seret lantaran pajak yang tinggi.

Harianjogja.com, JOGJA --Tingginya nilai pajak yang harus ditanggung disebut-sebut sebagai pemicu turunnya pasar mobil sedan.

Advertisement

“Selisihnya tinggi. Misalnya kalau mobil Ertiga pajaknya Rp1,9 juta, Suzuki Ciaz bisa sampai dua tiga juta. Apalagi Camry, bisa lebih tinggi lagi,” kata Branch Manager Suzuki Sumber Baru Mobil Area Jogja, Rizki Indriananta, Selasa (28/6/2016).

Pajak mobil sedan tinggi karena dianggap sebagai bawang mewah. Dilihat dari harganya pun juga relatif mahal.

“Pengenaan pajaknya tinggi karena harganya tinggi. Rata-rata kan Rp300 juta ke atas,” lanjut Rizki.

Menurut dia untuk sedan harga Rp300 juta yang dilengkapi dengan cakram dan velg racing masih termasuk low sedan.

“Camry itu baru sedan. Pajaknya tinggi itu,” kata Rizki.

Ia mengatakan, harga mobil sedan yang tinggi tersebut membuat minat memiliki mobil sedan menjadi terbatas. Rizky mengatakan, market sedan hanya 10% dari seluruh jenis mobil yang ada. Rata-rata peminat mobil sedan hanya dari kalangan ekonomi atas.

Penjualan untuk sedan produk Suzuki pun juga belum menunjukkan tren positif. Ia mengatakan, meski setiap bulan ada penjualan namun dari segi jumlah tidak lebih baik dari mobil multi purpose vehicle (MPV) seperti Suzuki Ertiga dan mobil low cost green car (LCGC) seperti Suzuki Wagon R.

“Penjualannya [sedan Suzuki Ciaz] ada tapi tidak menggairahkan,” kata dia.

Penjualan LCGC Suzuki di PT Sumber Baru Mobil semakin tinggi. Tahun lalu MPV seakan menjadi idola masyarakat DIY dan sekitarnya tetapi mulai mendekati pertengahan tahun ini sudah beralih pada LCGC.

“Diharapkan Ramadan ini kami bermain [menjual] 240 unit. LCGC andil 80-90 unit, MPV low 120-an, dan sisanya pick up,” kata Rizki.

Untuk penjualan tahun ini, pihaknya tidak memasang target besar karena 2016 masih dalam proses pemulihan ekonomi. Hal ini juga diakui Branch Manager Hyundai Jl. Laksda Adisutjipto, Sugiharto Pramono.

“Ekonomi masih gonjang-ganjing jadi kami tidak menargetkan tinggi. Kami hanya berharap stagnan. Ramadan ini [targetnya] empat sampai lima unit. Kalau [penjualan] tahun kemarin 60 ya tahun ini 75 unit saja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

4 Anak di Jagakarsa Ditemukan Tewas di Kamar, Pelaku Diduga Orang Tua Kandung

News
| Rabu, 06 Desember 2023, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Wisata Bangkok, Menikmati Senja di Sungai Chao Phraya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement