Advertisement
RESTORASI GUMUK PASIR : Pemkab Siapkan Jasa Bongkar Rp21 juta, Warga Tetap Bergeming

Advertisement
Restorasi Gumuk Pasir tetap mendapat perlawanan dari warga.
Harianjogja.com, BANTUL -- Pemerintah (Pemkab) Bantul menyiapkan Rp21 juta sebagai biaya jasa bongkar untuk 21 KK pemilik bangunan di zona inti gumuk pasir. Meski begitu, warga tetap bergeming. Mereka tetap menolak untuk menandatangani surat peringatan I yang dilayangkan Pemkab Bantul, Rabu (20/10/2016) pagi.
Advertisement
Dengan begitu, warga pun memiliki waktu 11 hari sebelum rumah mereka akan dibongkar paksa. Pasalnya, terhitung mulai dilayangkannya surat itu, Rabu (20/10/2016) pagi, mereka diberi kesempatan awal selama tujuh hari sebelum dilayangkannya surat peringatan II.
(Baca Juga : http://www.solopos.com/2016/10/13/restorasi-gumuk-pasir-warga-mulai-bongkar-kandang-ternak-760296">RESTORASI GUMUK PASIR : Warga Mulai Bongkar Kandang Ternak)
Selanjutnya, jika tak segera ada tindakan pembongkaran swadaya dalam kurun waktu tiga hari, pihak Pemkab Bantul akan melayangkan surat peringatan III. Untuk surat peringatan III ini, warga hanya memiliki waktu sehari saja untuk segera membersihkan area zona inti gumuk pasir.
“Kalau tidak, alat berat sudah kami siapkan,” gertak Kepala Satpol PP Bantul Hermawan Setiaji saat ditemui di lokasi zona inti gumuk pasir, sekitar Pantai Cemara Sewu, Desa Parangtritis, Selasa (20/10/2016) pagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement