Advertisement
Ditawari Jabatan Staf Pemdes, Begini Respons Kadus Depok yang Digugat Warganya
Advertisement
Kadus Depok bergeming, tolak jabatan staf pemdes.
Harianjogja.com, SLEMAN--Setelah didemo oleh warga berkali-kali agar mundur dari jabatannya, Kepala Dusun (Kadus) Depok, Ambarketawang, Gamping tetap bergeming. Diminta mundur dengan terhormat dan ditawari posisi sebagai staf pemerintah desa (Pemdes), pun masih menolak.
Advertisement
Kepala Desa (Kades) Ambarketawang Sumaryanto mengatakan setelah berkali-kali didemo warga agar Kadus Depok segera mundur, pihaknya segera mencari solusi atas polemik ini. Warga yang menolak kepemimpinan Kadus Depok, Haris Zulkarnaen yang dinilai tidak memiliki kinerja yang baik meminta agar Kadus segera mengundurkan diri atau dipecat langsung oleh Kades.
Namun karena Haris tetap mau mundur dan pemecatan sepihak tidak dapat dilakukan, maka sebagai bentuk tanggung jawab ia menawarkan posisi lain kepada Haris agar dapat tetap mengabdi. Sumaryanto menawarkan kepada Haris untuk menjadi staf Pemdes, tawaran tersebut berlaku apabila Haris dengan sukarela mengundurkan diri.
http://m.harianjogja.com/?p=906213">Baca juga : Berkali-Kali Didemo agar Mundur, Kadus Depok Cuek Bebek
Akan tetapi sejauh ini Haris belum mengambil keputusan atas tawaran tersebut. "Saya sudah memberikan kebijakan dari BPD [Badan Permusyawaratan Desa], Kecamatan, Polsek, Koramil, dan warga. Bahwa kalau mengundurkan diri yang berkaitan hutang yang bersangkutan akan ditanggung dan untuk mengobati rasa kecewa saya tarik menjadi staf desa," kata dia, Selasa (27/3/2018).
Kendati demikian hingga Selasa, secara tersirat Haris masih ingin tetap mengemban amanah sebagai dukuh. "Itu kan (menjadi staf Pemdes) kalau saya mengundurkan diri," kata Haris.
Dia mengaku ingin mempertahankan jabatannya karena memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan sumpah jabatan yang telah diucapkan saat dilantik oleh Kades.
"Saya sudah melakukan sumpah jabatan, saya enggak mau menghianati sumpah jabatan saya. Jujur sampai saat ini, kalau kesalahan administratif belum ada. Sudah dijelaskan pula oleh perangkat desa kalau pengangkatan saya berdasarkan Peraturan Desa yang ada," ungkapnya.
Pun demikian, Haris mengaku sudah berusaha untuk melakukan pendekatan kepada warga. Dan dia mengakui secara sosial memang kurang aktif, tapi ia beranggapan secara administrasi ia masih memenuhi syarat menjadi Kadus.
"Saya mengikuti arahan dari Pak Lurah. Mengenai tuntutan sudah dari dulu. Kalau saya insyaallah masih diijinkan saya akan tetap (memimpin)," kata Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement