Advertisement
GKR Hemas Ingin Pancasila Harus Terus Diamalkan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Problem kebangsaan yang dihadapi Indonesia saat ini disinyalir karena Pancasila beserta tiga pilar bangsa lainnya, yakni UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhineka Tunggal Ika tidak lagi diamalkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPD RI Perwakilan DIY GKR Hemas pada Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Aula Sekretariat DPD RI DIY, Selasa (17/4/2018). Acara ini merupakan hasil kerja sama DPD RI dan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DIY.
Advertisement
Tidak diamalkannya dasar negara, kata GKR Hemas, karena Pancasila pada Masa Orde Baru mengalami ideologisasi berlebihan. Akibatnya, pada masa reformasi, Pancasila cenderung dipandang negatif. Hal ini merupakan reaksi balik dari apa yang terjadi pada rezim sebelumnya.
Namun, ia menilai saat ini kesadaran generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila mulai tumbuh. “Hal ini penting, karena di era teknologi informasi, di mana orang bebas berpendapat, menulis pendapat di media sosial. Tanpa dibekali nilai-nilai Pancasila, dampak negatifnya lebih banyak muncul,” jelansya.
Salah satu dampak negatif yang muncul, sambungnya, adalah banyaknya ujaran kebencian yang lalu lalang di media sosial. Munculnya ujaran kebencian karena nilai-nilai demokrasi yang dianut bukanlah demokrasi Pancasila, tapi demokrasi barat yang bebas tanpa kendali.
GKR Hemas melanjutkan, saat ini pemerintah nampaknya juga sedang bangkit kembali untuk merumuskan seperti apa sebaiknya Pancasila disosialisasikan. Hal ini terlihat dari pelantikan beberapa tokoh negara oleh Presiden Joko Widodo, yang ditugaskan menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila sekaligus menyusun strategi terbaik untuk melakukannya.
Ketua DPD KNPI DIY menyatakan, sosialisasi Pancasila dan tiga pilar bangsa penting dilakukan karena semenjak negara ini dilahirkan hingga hari ini, terdapat upaya yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia maupun bangsa asing untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945.
“Upaya untuk memecah belah bangsa ini pun semakin tidak terhindarkan. Gerakan separatis dan politik identitas yang semakin fanatis, kemiskinan dan kesenjangan ekonomi dapat menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Hal ini telah dibuktikan dalam catatan sejarah, sepanjang Indonesia merdeka hingga hari ini,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Bawaslu DIY Mencermati Gerak-gerik Kepala Daerah Petahana
- Dukung Program Desentralisasi Sampah, Ini Harapan DPRD Jogja
- Viral Sampah Menumpuk Selama Seminggu di Pasar Beringharjo Timur, Sudah Diangkut Sisakan Bau Menyengat
- MPBI DIY Bakal Mengawal Penyaluran THR Lebaran yang Belum Tuntas
- 391 Jamaah Haji Kota Jogja Akan Berangkat Dalam 3 Kloter
Advertisement
Advertisement