Advertisement

Pilkades Serentak di Gunungkidul 13 Oktober, Butuh Anggaran Rp2 Miliar

Jalu Rahman Dewantara
Sabtu, 28 Juli 2018 - 17:17 WIB
Nina Atmasari
Pilkades Serentak di Gunungkidul 13 Oktober, Butuh Anggaran Rp2 Miliar Ilustrasi. - Solopos/Agoes Rudianto

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Sedikitnya 30 desa di Gunungkidul akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada  Oktober mendatang. Hanya desa di dua kecamatan yakni Tepus dan Girisubo yang tidak menggelar Pilkades.

Adapun pendaftaran bagi calon kepala desa dilakukan pada 5 Agustus hingga 13 Agustus. Sementara untuk pencoblosan dilakukan pada 13 Oktober.

Advertisement

Kasi Bina Administrasi Perangkat Desa, Bidang Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul, Kriswantoro mengatakan dalam pelaksanaan Pilkades ini akan menelan dana sekitar Rp2 miliar dengan rincian Rp30 juta hingga Rp60 juta untuk masing-masing desa. Dana tersebut bersumber dari APBD Gunungkidul.

Dia menerangkan Kecamatan Playen menjadi wilayah terbanyak yang akan melakukan Pilkades tahun ini. Tercatat sejumlah desa antara lain Desa Dengok, Ngunut, Ngawu, Bandung dan Logandeng akan memilih pemimpin baru.

"Untuk Wonosari akan ada dua desa yang mengikuti Pilkades serentak yaitu Desa Baleharjo dan Siraman," Kata Kriswantoro, Jumat (27/7/2018).

Selain itu Desa Mulusan merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Paliyan yang mengikuti Pilkades. Adapula Desa Girisuko, Kecamatan Panggang; Desa Candirejo, Kecamatan Semanu; Desa Kelor Kecamatan Karangmojo; Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong; dan Desa Botodayaan, Kecamatan Rongkop. Seluruhnya akan mengikuti Pilkades.

Sementara itu di Kecamatan Patuk dua desa yakni Ngoro-oro dan Terbah lah yang mengikuti pemilihan.

"Kalau di Kecamatan Nglipar yang ikut Pilkades itu Desa Katingan,” kata Kriswantoro.

Selain itu, Desa Kalitekuk dan Bulu Rejo Kecamatan Semin juga akan diselenggarakan Pilkades. Ditambah tiga desa dari Kecamatan Ngawen, yakni Desa Jurangjero, Kampung, dan Watusigar pun sama.

Untuk wilayah Kecamatan Gedangsari yang mengikuti Pilkades yakni Desa Mertelu, Watugajah, dan Sampang. Sementara di Kecamatan Saptosari pemilihan pergantian kepala desa tahun 2018 akan terjadi di Desa Jetis, Kepek, Kanigoro, dan Monggo.

Kriswanto mengungkapkan ada enam desa yang saat ini sudah mengalami kekosongan kepala desa dan harus diganti Pj, yakni Desa Kepek, Desa Baleharjo, Desa Jetis, Desa Sidorejo, dan Desa Hargosari.

Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto berharap Pilkades tahun ini bisa berjalan kondusif. Dia tidak ingin hanya gara-gara memilih pemimpin masyarakat jadj terpecah belah.

Di Tanjungsari sendiri desa yang akan menyelenggarakan Pilkades adalah Desa Hargosari. Menurut Rakhmadian desa tersebut kemajuannya pesat dan menjadi rujukan desa-desa lainnya. Sehingga menjadj tentangan besar bagi calon pemimpin di desa tersebut.

Adapun saat ini Pemerintah Kecamatan Tanjungsari membentuk pantitia khusus untuk persiapan pilkades. Nantinya panitia ini akan menyambangi warha untuk lakukan sosialisasi. "Yang pasti jangan sampai masyarakat salah pilih," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Presiden Prabowo Akan Wajibkan Pejabat Gunakan Mobil Maung Pindad

Presiden Prabowo Akan Wajibkan Pejabat Gunakan Mobil Maung Pindad

News
| Senin, 20 Oktober 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement