Advertisement

Nandur Srawung 2018, Pameran Seni Lintas Generasi

Abdul Hamied Razak
Senin, 27 Agustus 2018 - 09:17 WIB
Nina Atmasari
Nandur Srawung 2018, Pameran Seni Lintas Generasi Pengunjung melihat salah satu dari 145 karya seni perupa lintas generasi dalam Nandur Srawung 2018 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). - Harian Jogja/Abdul Hamied Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Program seni rupa Taman Budaya Yogyakarta (TBY) melibatkan seniman dan komunitas dalam sebuah pameran bersama, Nandur Srawung. Pameran kali ini diikuti 145 perupa baik itu individu dan kelompok mulai 25 hingga 31 Agustus mendatang.

Adapun lima kurator yang menggagas pameran ini Rain Rosidi, A Sujud Dartanto, Irene Agrivina Arsita Pinandita, dan Farid Stevy Asta. Nandur Srawung tahun ini digelar untuk memperkuat gagasan mengenai ‘srawung’ [kumpul/pertemuan], mempertemukan perupa lintas generasi, lintas disiplin dan lintas komunitas," kata Narahubung Nandur Srawung Bayu Adi Wijaya, Sabtu (25/8/2018).

Advertisement

Dia menjelaskan kelima kurator dalam even kali ini merumuskan rangkaian pameran seni rupa dengan tema besar Bebrayan [hubungan sosial/hubungan rumah tangga]. Tema ini diambil untuk menggambarkan pertemuan-pertemuan dalam praktik seni rupa yang memberi makna hubungan sosial.

Praktik hubungan sosial terus menerus dan bertumbuh melahirkan komunitas yang saling memahami, saling memaklumi, dengan terus menerus beradaptasi dalam merespon konflik-konflik, sebagaimana dalam sebuah keluarga.

"Komunitas seniman secara administratif tidak ada keberadaannya namun jejaring-jejaring yang dibentuk melahirkan percakapan-percakapan khas, hubungan-hubungan yang otentik, dan aksi-aksi kreatif," katanya.

Bayu mengatakan pameran seni rupa bersama ini juga mengusung semangat D.I.W.O [Do It with Others] yang diadakan selama sepekan. Ada sejumlah program yang dijalankan. Mulai Srawung Sarujuk berupa pameran seni rupa bersama, Srawung Temu dan Srawung Moro program perupa bertemu dan bekerja secara langsung dengan warga di empat kabupaten DIY.

Program lainnya, Pasar Nandur dan Pasar Srawung ruang interaksi dan berjejaring bagi perupa, kreator produk seni, pangan organik, dengan publik (pengunjung pameran). Panggung Srawung menjadi pertunjukan dan peristiwa seni. Kegiatan tersebut juga diisi dengan Lokakarya Srawung sebagai wadah berbagi pengetahuan para kreator dan terakhir Nandur Aksi yang menjadi presentasi gagasan dan karya dari perupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement