Advertisement
Tes PPPK DIY di SMAN 3 Jogja, PPPK Jogja di SMKN 7 Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan pegawai honorer K2 yang mendaftar seleksi P3K mengikuti seleksi kompetensi dan wawancara menggunakan computers assisted test (CAT) di sejumlah sekolah, Sabtu (23/2/2019).
Kabid Pengembangan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY Poniran mengatakan dari 88 formasi yang ditawarkan hanya 72 orang honorer K2 yang mendaftar. Dari 86 formasi untuk guru hanya 55 orang yang mendaftar.
Advertisement
Adapun untuk formasi penyuluh pertanian jumlah pendaftarnya 16 orang dan tenaga kesehatan hanya diminati oleh satu orang pelamar. "Ya kami memproses berapapun yang mendaftar. Sebabnya, yang bisa ikut seleksi P3K hanya honorer K2 yang datanya sudah ada di BKN," katanya kepada Harian Jogja, Jumat (22/2/2019).
Pelaksanaan seleksi CAT untuk DIY, kata Poniran, dilaksanakan di SMAN 3 Jogja. Berdasarkan pengumuman Gubernur DIY No.810/1784 pelaksanaan seleksi CAT menggunakan sistem seleksi CAT UNBK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Peserta diminta untuk hadir satu jam sebelum digelar seleksi CAT. Jika terlambat, dianggap gugur dan tidak bisa mengikuti ujian. Mereka juga tidak diperbolehkan membawa ponsel, kalkulator, jam tangan hingga pulpen. "Seleksi kompetensi yang diberikan meliputi managerial, sosio kultural, teknis, integritas dan moral menggunakan sistem CAT UNBK," katanya.
Kepala Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Jogja Ary Iryawan mengatakan jumlah honorer yang ikut seleksi P3K di Kota untuk formasi guru sebanyak 66 orang; penyuluh pertanian tujuh orang dan tenaga kesehatan satu orang. Hanya ada empat orang pendaftar yang dinyatakan tidak lulus. "Pelaksanan seleksi kompetensi dan wawancara menggunakan computers assisted test akan digelar di SMKN 7 Jogja," katanya.
Menanggapi sedikitnya jumlah pelamar, Ary menjelaskan jika honorer yang bisa mendaftar seleksi P3K hanya Honorer K2 Guru di lingkungan Dinas Pendidikan dan penyuluh pertanian di Dinas pertanian dan pangan. "Dan data K2 dan penyuluh sudah ada di database BKN. Jadi tidak ada pelamar umum sehingga jumlahnya terbatas," katanya.
Para tenaga honorer K2 itu pada 2013 pernah mengikuti ujian CPNS tahun yang sama dan tidak lolos untuk diangkat menjadi CPNS. "Sekarang diberi kesempatan untuk ikut seleksi P3K karena untuk ke CPNS sudah tidak bisa mendaftar karena usianya lebih dari 35 tahun padahal untuk masuk CPNS usia maksimal 35 tahun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gerindra Klaten Mulai Jaring Cabup-Cawabup, Muncul Nama dari Kalangan Milenial
- PT Telkom akan Pindahkan Jaringan Kabel ke Bawah Tanah, Solo Jadi Pilot Project
- Skuad Garuda Muda Pahlawan, Tiga Pemain Ini Kunci Kemenangan atas Korsel U-23
- Pria Lansia Dilaporkan Hilang saat Mencari Rumput di Gunung Bancak Magetan
Berita Pilihan
Advertisement
Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
- Peringatan OTDA Jadi Momentum Mengarah ke Ekonomi Hijau Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat
- AHY Pasang Target LavAni Pertahankan Gelar Juara di Proliga 2024
Advertisement
Advertisement