Advertisement

2019, Program Cetak Sawah di Kulonprogo Ditarget Capai 50 Hektare

Fahmi Ahmad Burhan
Minggu, 24 Februari 2019 - 22:17 WIB
Sunartono
2019, Program Cetak Sawah di Kulonprogo Ditarget Capai 50 Hektare Ilustrasi petani di Dusun Sidorejo, Desa Banaran, Kecamatan Galur, Hariyani, sedang memanen cabai di lahannya, Selasa (29/1).-Harian Jogja - Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo menargetkan 50 hektar lahan tercover program cetak sawah selaam 2019. Program cetak sawah sebagai salah satu upaya memaksimalkan produksi padi akibat alih fungsi lahan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Tri Hidayatun mengatakan salah satu upaya dalam memenuhi peningkatan produksi padi di tahun ini yaitu dengan program cetak sawah. "Kita lakukan intensifikasi, juga ada program cetak sawah dan perluasan tanam," katanya pada Jumat (22/2/2019).

Advertisement

Ia mengatakan pada program cetak sawah, tahun ini pihaknya menargetkan 50 hektar cetak sawah. Program cetak sawah sudah dijalankan dari 2017. Program cetak sawah ditargetkan sebanyak 274 hektar yang dilakukan dari 2017 sampai 2022. Sementara di tahun 2018, Dinas Pertanian sudah menjalankan program cetak sawah seluas 45 hektar. Menurutnya, program cetak sawah dilakukan guna antisipasi lahan sawah yang telah beralih fungsi.

"Alih fungsi lahan kita ganti dengan cetak sawah atau perluasan area lahan. Lahan yang dicetak itu belum menjadi sawah atau masih berupa lahan tegal juga pekarangan," jelasnya.

Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, Wazan Mudzakir mengatakan, selain dengan program cetak sawah, pihaknya juga menjalankan program intensifikasi untuk meningkatkan hasil produksi padi.

Pihaknya juga mengaku, selain dengan peningkatan hasil produksi, kualitas produk beras pun tetap dijaga. "Arahnya juga ke peningkatan mutu beras, salah satunya dengan pengembangan budi daya beras premium," ucapnya.

Pada Januari lalu, Dinas Pertanian Kulonprogo juga mengembangkan budi daya beras premium di Desa Jatisaroni, Nanggulan. Areal persawahan yang dikembangkan untuk budi daya beras premium seluas 200 hektar. Benih sebanyak 25 kilogram per hektar berserta pupuk organik disediakan untuk menjaga kualitas produksi beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Menuju Predikat SAKIP A, Kementerian ATR/BPN Fokus Perkuat Tujuh Pra-Kondisi

Menuju Predikat SAKIP A, Kementerian ATR/BPN Fokus Perkuat Tujuh Pra-Kondisi

News
| Rabu, 13 Agustus 2025, 15:57 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement