Advertisement

Promo November

Pemkab Sleman Diharapkan Bantu Pemasaran Produk

Yogi Anugrah
Jum'at, 29 Maret 2019 - 07:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pemkab Sleman Diharapkan Bantu Pemasaran Produk Peragaan busana dari sampah daur ulang yang diperagakan sejumlah siswi MAN 2 Kulonprogo, di TPA Banyuroto, Nanggulan, Jumat (20/4 - 2018).Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Salah satu alternatif untuk pengolahan sampah adalah dengan adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Reduce Reuse Recycle (3R). Ketua TPS3R Kenanga Merdiko, Tempel, Haryati Sumiarti berharap pemerintah untuk membantu pemasaran produk daur ulang yang mereka hasilkan.

“Disini banyak yang dihasilkan, mulai dari sampah organik yang dijadikan pupuk kompos dan sampah plastik yang dijadikan kerajinan,” kata dia, Kamis (28/3/2019).

Advertisement

Selama ini, ia mengatakan, pemerintah sudah memberikan bantuan dalam hal pelatihan, namun, untuk pemasaran produk, kata dia, kelompoknya bergantung dari online dan mulut ke mulut.

“Harapannya agar ada link untuk pemasaran produk daur ulang sampah,” ujar dia.

Ia mengatakan, kerajinan yang dibuat kelompoknya dari sampah plastik, mulai dari bunga, aksesoris wanita, bros, bando, tempat minum, tempat tisu, hingga tas selempang, dengan harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp250.000. Harga tersebut tergantung dari banyaknya bahan yang digunakan.

“Biasa kerajian dibuat jika ada pesanan, atau saat sempat saja. Namun kalau untuk sampah organik yang menjadi pupuk kompos, bisa diproduksi hingga dua kuintal perbulan, dijual Rp1.000 perkilonya,” ujar dia.

Terpisah, Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Sleman, Dwi Wulandari, mengatakan, selama ini, pihaknya turut membantu pemasaran produk olahan sampah, namun, kata dia, produk tersebut harus layak dan lolos kurasi

“Di Galeri Upakarti Disperindag Sleman, kami juga memajang produk hasil recycle namun tentu saja setelah lolos kurasi dari segi desain dan kualitas produk. Bahkan limbah dari bonggol jagung pernah kami fasilitasi pameran di Jakarta,” jelas dia.

Selain itu, ia mengatakan produk daur ulang tersebut bisa dibantu pemasarannya dengan catatan produksinya di Sleman.

“Satu lagi, produksi hasil olahannya juga harus berkelanjutan. Intinya apabila layak dan potensi pasti kami bantu pemasarannya,” ucap dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement