Advertisement
Petani Keluhkan Anjloknya Harga Gabah Kering

Advertisement
Harianjogja.com, WATES--Sejumlah petani di Kulonprogo mengeluhkan rendahnya harga gabah kering yang saat ini hanya berkisar antara Rp3000 hingga Rp3.200 per kilogram. Pihak terkait diharapkan bisa segera turun tangan untuk segera menstabilkan harga.
Salah satu petani asal Kecamatan Sentolo, Karsono mengatakan rendahnya harga berada di tingkat petani. Kondisi ini berlangsung sejak masa panen tiba pada awal 2019. "Kami berharap bulog segera turun tangan ke petani untuk menstabilkan harga gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah [HPP]," kata Karsono, Jumat (5/4/2019).
Advertisement
Karsono menyayangkan rendahnya harga ini. Karena tak sebanding dengan hasil panen yang menurutnya bagus. Dia mencontohkan lahan panen seluas 1.000 meter persegi miliknya mampu menghasilkan gabah sekitar 15 sak. "Tapi ya itu tadi, harga tak sebanding," ujarnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kulonprogo Tri Hidayatun mengaku telah mengetahui rendahnya harga gabah di tingkat petani. Menurutnya anjloknya harga disebabkan panen raya di beberapa wilayah di Kulonprogo, termasuk Kecamatan Sentolo.
Diketahui masa panen padi di Kulonprogo telah dimulai sejak awal 2019. Sekitar 2.500 hektare di Kecamatan Nanggulan, Lendah, Galur, pada Januari hingga Februari sudah panen dengan produktivitas antara 8,6 ton per hektare gabah kering panen (gkp) hingga 8,9 ton per hektare gabah kering panen (GKP).
Sementara untuk luasan panen pada Maret hingga April mencapai 5.826 hektar. Lahan tersebut berada di Kecamatan Temon, Wates, Sentolo dan Pengasih dengan produksi rata-rata 8,6 ton per hektare GKP.
Selain karena masa panen raya, anjloknya harga gaha ini juga karena bulog belum melakukan penyerapan secara optimal ke tingkat petani. Agar hal ini segera teratasi, Distanpangan berencana melakukan koordinasi dengan bulog dan Kodim 0731/Kulonprogo untuk mensikapi panen raya padi dan rendahnya harga gabah di tingkat petani.
Dia berharap bulog segera melakukan langkah serap gabah (sergab) di lahan langsung milik petani atau kelompok tani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Korban Kapal Tenggelam Menunggu Pihak Keluarga
- Program Rumat Sampah dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja
- Tabrakan Mobilio vs Fortuner di Jalan Nasional di Gunungkidul, Seluruh Penumpang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
- Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Kota Jogja, Hasto Wardoyo Upayakan Peningkatan Kualitas
Advertisement
Advertisement