Advertisement

Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Meninggal, Tidak Ada Pergantian di Kursi Dewan

David Kurniawan
Senin, 22 April 2019 - 21:07 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Meninggal, Tidak Ada Pergantian di Kursi Dewan Ilustrasi Partai Golkar - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Marsiyono, meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito Jogja, Senin (22/4/2019) pukul 06.00 WIB karena sakit. Sekretaris DPRD Gunungkidul, Agus Hartadi, memastikan posisi yang ditinggalkan Marsiyono tidak akan diisi anggota lain. Hal ini mengacu pada aturan bahwa pergantian antarwaktu (PAW) maksimal dilakukan enam bulan sebelum masa kerja anggota Dewan berakhir.

“PAW terakhir bisa dilakukan pada Februari 2019. Jadi, meninggalnya Marsiyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Gunungkidul tidak akan diganti karena batas waktu PAW sudah lewat,” kata Agus kepada wartawan, Senin.

Advertisement

Dia menjelaskan dengan berkurangnya satu anggota Dewan maka hingga akhir masa jabatan pada Agustus 2019 hanya ada 44 orang di DPRD Gunungkidul. “Ini sudah sesuai aturan, jadi kami tidak bisa melanggarnya,” katanya.

Disinggung mengenai kekosongan posisi wakil ketua, Agus mengaku belum bisa berkomentar banyak. Dia berdalih keputusan bakal dirapatkan pimpinan Dewan. “Masih akan dirapatkan. Jika sesuai prosedur, maka jatah itu menjadi hak Fraksi Golkar,” kata mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ini.

Lebih jauh diungkapkan Agus, selama periode anggota DPRD 2014-2019 terdapat lima kali PAW. Adapun rinciannya, dua pergantian terjadi di Fraksi PDI Perjuangan, dan tiga lainnya berasal dari Fraksi Demokrat, PAN dan Golkar. “Untuk PAW kebijakan berada di masing-masing partai. Sekretariat Dewan hanya bertugas memfasilitasi,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris DPD Golkar Gunungkidul, Heri Nugroho. Menurut dia, partainya ikut berduka atas meninggalnya Marsiyono pada Senin pagi karena sakit dan kelelahan. “Saya kaget dan ikut berduka cita atas wafatnya Pak Marsiyono,” katanya.

Heri menuturkan, Marsiyono merupakan sosok panutan yang berjuang tanpa lelah untuk membesarkan partai hingga akhir hayatnya. “Kami sangat kehilangan seorang bapak dan tauladan di Partai Golkar,” katanya. Jenazah Marsiyono dikebumikan di tempat permakaman umum Dusun Pijenan, Desa Tambakromo, Kecamatan Ponjong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement