Advertisement

Butuh Alsintan, Petani Bawang Bulak Khayangan Diusulkan Bantuan ke Pusat

Jalu Rahman Dewantara
Senin, 09 September 2019 - 09:57 WIB
Nina Atmasari
Butuh Alsintan, Petani Bawang Bulak Khayangan Diusulkan Bantuan ke Pusat Seorang pemuda mencoba menggunakan alsintan saat kursus sistem pertanian bertajuk Membangkitkan Semangat Bertani Generasi Muda Melalui Optimalisasi Alsintan di Bulak Kedondong, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Selasa (9/10 - 2018).Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement


Harianjogja.com, KULONPROGO--Permohonan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa traktor oleh petani bawang merah di Bulak Kayangan, Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, mendapat berhatian Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Melalui Dinas Pertanian dan Pangan, bantuan tersebut akan diusulkan ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Kepala Distanpangan Kulonpogo, Aris Nugraha mengatakan kelompok Tani Bulak Kayangan telah diminta untuk membuat proposal bantuan alsintan. Proposal tersebut nantinya akan dikirim ke Kementerian Pertanian.

"Kami sudah meminta petani membuat proposal permohonan alsitan traktor roda empat dan combine harvester. Proposal ini akan kami ajukan ke Kementerian Pertanian supaya mereka dibantu," kata Aris, Sabtu (7/9/2019).

Sembari menunggu proses ini selesai, Aris meminta petani mengoptimalkan alsintan yang sudah tersedia. Jika dirasa kurang, pihaknya akan membantu dengan meminjamkan alsintan dari kelompok lain. Langkah ini dilakukan agar tidak menggangu masa tanam dan perawatan bawang merah di Bulak Kayangan.

Keberadaan alsintan di era sekarang menurut Aris sangat penting. Pasalnya, alsintan memudahkan kerja petani. Jika tidak ada mesin ini, mereka bakal kerepotan, mengingat saat ini tenaga kerja di bidang pertanian di Kulonprogo cenderung minim.

Itu sebabnya Distanpangan Kulonpogo saban tahun memberi bantuan alsintan kepada kelompok tani. Adapun bantuan yang diberikan meliputi traktor roda empat, traktor roda dua, hingga combine harvester. "Bantuan ini kami usulkan melalui dana tugas pembantuan," kata Aris.

Dia memaparkan total alsintan untuk keperluan budi daya pertanian yang di Kulonprogo hingga saat ini yaitu traktor roda dua sebanyak 354 unit, traktor roda empat 14 unit, pompa air 184 unit, rice transpanter 30 unit, handsprayer, 221 unit, alat tanam jagung 41 unit dan alsitan untuk percepatan penanganan saat panen, yakni combine harvester sebanyak 20 unit. Pada 2019 Kementerian Pertanian memberikan bantuan alsintan traktor roda empat sebanyak 19 unit. Bantuan ini dibagikan kepada kelompok tani yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kulonprogo.

Meski begitu, jumlah ini dirasa masih kurang. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanpangan Kulonprogo Tri Hidayatun. Dia mengatakan total luas lahan pertanian di Kulonprogo seluas 5.300 hektare, dengan jumlah itu Idealnya satu unit traktor dapat digunakan untuk mengolah lahan seluas 10 hektare hingga 14 hektare, maka yang dibutuhkan sebanyak 379 unit hingga 530 unit. Sementara saat ini, jumlah traktor roda dua yang ada di Kulonlrogo sebanyak 354 unit.

"Artinya di Kulonprogo kekurangan 25 unit hingga 176 unit dengan ketentuan satu unit traktor mengolah lahan 10 hektare hingga 14 hektare," katanya.

Diberitakan sebelumnya, proses pengolahan lahan bawang merah di Bulak Kayangan, Desa Srikayang, Kecamatan Sentolo, terkendala minimnya alat mesin pertanian (alsintan). Petani setempat, berharap ada perhatian dari pihak-pihak terkait, untuk membantu terpenuhinya fasilitas tersebut, supaya saat masa tanam tiba, tidak ada hambatan yang menghadang mereka.

Salah satu petani Purwanto mengatakan alsintan yang dibutuhkan petani Bulak Kayangan yakni traktor roda empat dan kultivator. Saat ini baru ada dua traktor roda empat masing-masing milik gabungan kelompok tani Desa Srikayang dan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Untuk kultivator jumlahnya hanya 20 unit. Menurut Purwanto jumlah kultivator idealnya 60 unit.

Dikatakan Purwanto, alsintan ini dibutuhkan karena jumlah pekerja sektor pertanian di Bulak Kayangan mulai menurun sehingga harus didukung alat modern. Kalaupun ada pekerja, upahnya cukup tinggi yakni Rp80 ribu perhari. Nominal ini dirasa memberatkan para petani karena tak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan.

"Sehingga kami berharap bantuan traktor roda empat bisa ditambah lagi karena sangat dibutuhkan oleh petani, khususnya untuk mempercepat persiapan masa tanam bawang merah. Kemudian, kami berharap menambah menambah bantuan traktor kecil atau kultivator," harap Purwanto, Rabu (4/9/2019).

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement