Advertisement

Disebut Pembodohan, Wacana Putra Daerah di Pilkada Bantul Tuai Polemik

Bhekti Suryani
Rabu, 02 Oktober 2019 - 21:57 WIB
Bhekti Suryani
Disebut Pembodohan, Wacana Putra Daerah di Pilkada Bantul Tuai Polemik Ilustrasi Pilkada

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Koalisi Pemilih Kritis menyesalkan wacana putra daerah, asli sebagai calon bupati, wakil bupati dalam Pilkada 2020 yang dilontarkan oleh FRBB (Forum Rakyat Bantul Bersatu), 30 September 2019.

Meskipun menjadi aspirasi yang sah dalam demokrasi tetapi secara substansi merupakan gejala berpolitik yang mundur ke belakang, bukan diskursus yang progresif. Lebih jauh bahkan wacana tersebut merupakan wujud pembodohan bukan pendidikan politik.

Advertisement

Dalam dua kali Pilkada saja terutama pada tahun 2010 dan 2015 secara jelas calon bupati, calon wakil bupati dan kemudian terpilih bukanlah asli Bantul. Tercatat mantan Bupati Sri Surya Widati, (2010-2015) lahir di Jakarta, sedangkan Wakil Bupati Abdul Halim Muslih (2015-2020) lahir di Rembang Jawa Tengah.

Secara lebih mendasar KPK meminta agar FRBB membaca, mempelajari kembali UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Tidak ada satu pasalpun yang mengatur calon bupati, wakil bupati harus putra daerah.

KPK mengajak partai politik, kader dan simpatisan agar melakukan sosialisasi, pendidikan politik yang baik. Bukan memberikan pembodohan yang bisa memicu ketegangan dan konflik.

Siapapun yang memenuhi persyaratan sebagai mana diatur UU bisa menjadi calon bupati dan wakil bupati.

Sedari awal, marilah kita ciptaan proses Pilkada 2020 yang terbuka, jujur, aman dan damai.

Sederhana saja, dalam negara Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945, selama tidak ada ketentuan khusus ataupun keputusan pengadilan.

"Setiap warga negara memiliki hak pilih dan dipilih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan berkahNya untuk seluruh bangsa dan negara Indonesia," kata Koordinator KPK Beny Susanto, melalui rilis, Rabu (2/10/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement