Advertisement

Soal Keracunan di Sleman, Dinkes: Perusahaan Jangan Sembarangan Menggandeng Jasa Katering

Hafit Yudi Suprobo
Senin, 09 Desember 2019 - 19:37 WIB
Arief Junianto
Soal Keracunan di Sleman, Dinkes: Perusahaan Jangan Sembarangan Menggandeng Jasa Katering Ilustrasi keracunan - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Terkait dengan banyaknya korban keracunan makanan yang berasal dari kalangan pekerja atau pegawai akibat menyantap makanan dari jasa penyedia katering yang disewa perusahaan, Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo meminta manajemen perusahaan untuk lebih selektif dalam memilih rekanan penyedia jasa katering bagi karyawan dan pegawainya. Dia mendorong agar perusahaan memilih jasa katering yang resmi dan sudah memiliki sertifikat laik sehat.

Meski begitu saat ditanya soal pemberian sanksi terhadap manajemen pabrik garmen di Dusun Balong atas insiden keracunan yang menimpa ratusan karyawan, dia mengaku belum bisa berkomentar. “Yang pasti kami akan membina perusahaan sekaligus dan penyedia jasa kateringnya. Dicek apakah katering itu punya sertifikat laik sehat atau tidak," jelasnya.

Advertisement

Dari kasus di Dusun Balong itu, dia menegaskan bahwa ketiga jasa katering yang jadi rekanan pabrik tersebut, diketahui telah memiliki sertifikat laik sehat. Dalam waktu dekat, Dinkes Sleman akan mengundang mereka untuk diberi pembinaan.

Karena salah satu katering lokasinya di Kota Jogja, kami akan berkoordinasi dengan instansi setempat. Meski masih sebatas pembinaan, Joko mewanti-wanti kepada penyedia jasa katering agar tidak lalai. Kalau masih saja lali, bisa dicabut sertifikatnya [laik sehat],” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement