Advertisement
Warga Tahunan Ikuti Pelatihan Bikin Sirup Jahe, Ini Dia Caranya Membuatnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Untuk meningkatkan produktivitas warga dan mendukung Tahunan sebagai kampung wisata, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja bekerja sama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) menggelar pelatihan pengolahan sirup jahe, di laboratorium Polbangtan, Selasa (18/2/2020).
Kepala Laboratorium Pengolahan Hasil Polbangtan, B. Setyawati, mengatakan proses pengolahan jahe merah sampai menjadi sirup butuh waktu setidaknya empat jam. Pengolahan dimulai dengan jahe dicuci dibersihkan dari tanah, lalu disangrai.
Advertisement
Setelah itu jahe dikupas, lalu diiris kecil-kecil dan diblander untuk membuat bubur jahe. Kemudian bubur jahe disaring untuk mendapatkan sari jahe. "Harus diendapkan duku karena akan ada kandungan tepung yang kalau diikutkan akan menimbulkan rasa pahit," kata Setyawati, Selasa.
Setelah itu ditambahkan air dan gula dengan perbandingan 1:1, lalu tambahkan pandan, serai, cengkeh dan kayu manis. Direbus sampai mendidih dan didiamkan lima menit. Proses perebusan diulang sampai dua kali. Setelah itu larutan sirup sudah bisa dimasukkan botol yang disterilkan.
Lantaran tidak menggunakan pengawet, satu botol sirup jahe bisa bertahan 20 hari di luar kulkas. Sirup jahe bisa memberi keuntungan lumayan karena 0,5 kilogram jahe merah bisa dibuat menjadi enam botol sirup, yang setiap botolnya seharga Rp30.000.
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, menuturkan jahe merah dipilih dalam pelatihan ini karena sifatnya yang mudah ditanam dan mudah pula diolah. "Kami juga ingin ada warna lain dari Kampung Sayur di Kota Jogja. Saat ini ada 200 kampung sayur dengan minat dan konsentrasi yang berbeda-beda," ujarnya.
Maka pada Kampung Sayur Tahunan, kata dia, akan difokuskan pada penanaman dan pengolahan tanaman obat keluarga (toga). Selain pelatihan, pihaknya juga mendorong agar warga bisa berkelompok agar kegiatan bisa terus berlanjut sampai pada pemasaran. "Siapa yang produksi, siapa yang memasarkan itu bisa menjadi kekuatan. Termasuk pengemasan, aroma, rasa dan lainnya bisa dibicarakan. Harapannya mereka bisa membuat satu merek yang setiap keluarga memiliki kontribusi," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Ndarboy Genk, NDX AKA, hingga GMLT Bakal Hibur Warga Bantul di Stadion Sultan Agung 4 Agustus 2025
- Mahfud MD Sebut Amnesti dan Abolisi Menunjukkan Kedua Kasus Kental Nuansa Politik
- DPRD Kulonprogo Dorong Pemkab Bangun Rumah Sakit Daerah di Wilayah Utara
- Siswa Kulonprogo yang Keracunan Setelah Menyantap MBG Masih Rawat Inap, Pemkab Tanggung Semua Biaya
- 14.792 Warga Sleman Dinonaktifkan Kepesertaannya dari PBI JKN
Advertisement
Advertisement