Advertisement
Kami Keliru, Kami Minta Maaf, dan Bantu Kami

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kami telah keliru menyajikan data dan mempublikasikannya di website kami.
Pada Jumat, 20 Maret 2020 pukul 20.37 WIB, redaksi Harianjogja.com menerbitkan berita berjudul 1 Kecamatan 200 Lebih, ODP Covid-19 di Kota Jogja Melonjak Drastis. Dalam berita tersebut, kami menyertakan data jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) kasus Covid-19 di sejumlah kecamatan di Kota Jogja yang di masing-masing kecamatan berjumlah lebih dari 200 ODP. Data jumlah ODP di setiap kecamatan diambil dari situs resmi Pemda DIY untuk Tanggap Covid-19.
Advertisement
Redaksi lantas menyadari adanya kekeliruan pembacaan data dalam berita yang telah dipublikasikan itu. Pada Sabtu (21/3/2020), pukul 00.26 WIB, redaksi Harianjogja.com merevisi isi berita tersebut dengan mengganti informasi di tubuh berita serta judul menjadi Sudah Mencapai 200 Lebih, ODP Covid-19 di Jogja Melonjak Drastis.
Kekeliruan tersebut terjadi karena pada Rabu (18/3/2020), laman https://corona.jogjaprov.go.id/map-covid-19-diy, menampilkan data di tiap kecamatan berdasarkan akumulasi temuan ODP, bukan penomoran urut ODP se-DIY. Namun sejak Jumat (20/3/2020), Pemda DIY mengubah tampilan penyajian data. Titik ODP di tiap kecamatan yang semula menampilkan akumulasi ODP di kecamatan itu, diubah menjadi penomoran ODP yang tercatat di seluruh DIY. Sehingga yang dimaksud Umbulharjo ODP-270 bukan menunjukkan di Umbulharjo terdapat 270 ODP melainkan ada ODP ke 270 yang tercatat di DIY, di Ngampilan ODP-253, bukan berarti di Ngampilan terdapat 253 ODP melainkan terdapat ODP ke-253 di DIY.
Begitu juga di Kotagede ODP-227 bukan lantas di Kotagede ada 227 ODP melainkan di Kotagede ada ODP ke-227 di DIY. Di Wirobrajan ODP-277 bukan berarti ada 277 kasus ODP di Wirobrajan, melainkan di Wirobrajan ada kasus ke-277 di DIY. Begitu seterusnya.
Redaksi Harianjogja.com telah menyampaikan klarifikasi kesalahan data dan permohonan maaf pada berita hasil revisi berjudul Sudah Mencapai 200 Lebih, ODP Covid-19 di Jogja Melonjak Drastis. Redaksi juga telah menghapus postingan di media sosial resmi Harian Jogja yang mengumpankan berita keliru.
Redaksi meminta maaf sedalam-dalamnya atas keteledoran pembacaan data ini, sehingga informasi yang tersajikan kepada khalayak menjadi tidak akurat, dan mungkin telah menimbulkan keresahan.
Kami tidak pernah memiliki niat menakut-nakuti atau sengaja membuat panik di tengah pandemi Covid-19 ini. Kami hanya ingin warga DIY senantiasa waspada dan mengikuti imbauan otoritas daerah agar social distancing terus dilakukan, protokol pencegahan bisa dijalankan di semua sektor, sehingga penanggulangan Covid-19 bisa berjalan lancar.
Terakhir kami meminta bantuan kepada pembaca agar bisa menyebarluaskan permintaan maaf ini untuk menghentikan persebaran informasi tak akurat yang telah kami publikasikan. Sekali lagi kami memohon maaf kepada para pembaca sekalian dan pihak-pihak yang merasa dirugikan atas kekeliruan kami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement