Advertisement

WABAH CORONA: Mahasiswa Jogja Pilih Pulang Kampung

Lajeng Padmaratri
Kamis, 26 Maret 2020 - 18:37 WIB
Bhekti Suryani
WABAH CORONA: Mahasiswa Jogja Pilih Pulang Kampung Ilustrasi mudik. - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah mahasiswa di DIY sudah mudik ke kampung halaman mereka sejak keputusan kampus menerapkan pembelajaran jarak jauh lantaran pandemi Covid-19. Meski ada ketakutan menjadi pembawa virus, pulang kampung (pulkam) tetap dilakukan dengan sejumlah antisipasi.

Ketua Ikatan Mahasiswa Nganjuk di Jogja (Imanata) Iranti Febyana Ayumarta menuturkan sebagian besar mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa daerah tersebut sudah pulang ke kampung halaman lantaran sebagian besar kampus di DIY menerapkan perkuliahan daring sejak 16 Maret lalu.

Advertisement

"Yang sudah mudik [ke Nganjuk, Jawa Timur] kira-kira 75 persen, sisanya 25 persen masih tinggal di Jogja," kata Iranti ketika dihubungi Harian Jogja, Kamis (26/3/2020).

Mahasiswa D3 Ekonomi Terapan UGM ini sudah mudik sebelum kampusnya menetapkan pembelajaran daring dan menurutnya saat itu virus ini belum begitu merebak. Ketika ia mudik pun wilayah asalnya belum menerapkan pencatatan bagi mobilitas orang yang datang ke Nganjuk. Namun, ia mengaku telah mengantisipasi pencegahan penularan virus dengan mengecek kondisi kesehatan diri sebelum pulang dan membawa hand sanitizer di perjalanan. Begitu kampusnya mengeluarkan edaran untuk kuliah daring, ia pun memutuskan tidak kembali ke Jogja.

Menurutnya sebagian kecil kawannya yang tidak mudik karena takut kalau diri mereka ternyata carrier virus tersebut. Sehingga mereka tetap memilih untuk tinggal di Jogja dengan membatasi aktivitas di luar indekos atau asrama.

Hal senada diungkapkan Laras Dika Youlanda, mahasiswa Ilmu Komunikasi UPNVY. Sebagai pengurus di Himarami (Himpunan Mahasiswa Ranah Minang) di UPNVY, Laras menyebut 80% kawannya sudah pulang kampung lantaran diminta pulang oleh orang tua mereka.

"Alasannya karena sudah kuliah online dan pihak orang tua juga banyak yang khawatir jadi sudah dibelikan tiket pulang. Sebanyak 20 persen sisanya masih bingung [mudik atau tidak], rata-rata yang sedang menempuh skripsi dan tugas akhir," kata Laras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Serangan Israel ke Lebanon, WHO Sebut 28 Petugas Kesehatan Tewas dalam 24 Jam Terakhir

News
| Jum'at, 04 Oktober 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement