Advertisement
Kisah Janda Tua Gembira Dapat Bantuan Rumah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Sariyah, 55, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya melihat bangunan rumah setengah jadi yang berdiri di atas lahannya di Dusun Pucung, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Minggu (21/6/2020). Meski bangunan rumah tersebut hanya berukuran lebih kurang 4 x 6 meter namun banginya cukup untuk tempat berteduh dan beristirahat di malam hari.
Selama ini janda anak satu itu berpindah-pindah tempat tidur. Terkadang tidur di rumah adiknya dan terkadang tidur di rumah majikan tempat ia bekerja di wilayah Segoroyoso, Pleret, Bantul. Anak satu-satunya yang dia miliki sudah berkeluarga dan memiliki tiga orang anak sehingga tidak bisa merawatnya. Pekerjaan anaknya juga buruh serabutan.
Advertisement
Sariyah awalnya memiliki rumah, namun dijual untuk menutupi hutang. “Dulu pernah memiliki rumah kemudian dijual tadinya untuk modal usaha anak saya. Tapi usahanya tidak jalan,” ucap Sariyah.
Kondisi keseharian Sariyah mengundang sejumlah relawan untuk membantunya. Dua lembaga relawan, yakni Berkah Bantul dan relawan Peduli Dhuafa turun tangan membangunkan rumah ukuran 4 x 6 meter senilai sekitar Rp15 jutaan. Sementara tenaga pembangunan rumah mengandalkan relawan warga sekitar yang tergabung dalam Garda.
Koordinator Berkah Bantul, Murty Indrady mengatakan aksi kemanusiaan yang dilakukan bersama Peduli Dhuafa itu tanpa perencanaan yang panjang. Pihaknya menemukan kondisi Sariyah yang layak dibantu, kemudian mengajak teman-temannya untuk terlibat, “Responnya bagus dan banyak yang mau membantu,” kata dia.
Sejak direncanakan Mei lalu rumah sederhana itu akhirnya mulai di bangun dengan satu kamar dan dapur. Dalam proses pembangunan, Bupati Bantul Suharsono ikut membantu secara pribadi dalam bentuk kramik lantai dan kamar mandi.
Suharsono mengapresiasi relawan yang sudah membantu warganya membangunkan rumah. Ia mengakui upaya Pemerintah Kabupaten Bantul dalam menyediakan rumah layak huni terbatas anggaran. Sampai saat ini saja masih ada sekitar 5.800 rumah tidak layak huni (RTLH) di Bantul yang perlu mendapat bantuan bedah rumah.
“Kemampuan kita hanya 200-250 unit untuk perbaikan. Maka gotong royong sesama warga sangat diperlukan,” ujar Suharsono.
Lebih lanjut Suharsono tidak menampik kemungkinan masih ada warga yang tidak memiliki rumah dan belum terdata sehingga ia meminta untuk melaporkannya melalui kepala desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- BEA CUKAI: Mari Bersama-sama Gempur Rokok Ilegal
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
Advertisement
Advertisement