Advertisement
Terus Bertambah, Kasus Covid-19 di Gunungkidul Jadi 224

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Covid-19 di Gunungkidul terus bertambah dan kini sudah mencapai 224 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan pada Senin (21/9/2020) ada tambahan satu kasus pasien positif. Pasien berasal dari Kapanewon Karangmojo, perempuan berusia 19 tahun.
Advertisement
BACA JUGA: Tenaga Medis di Indonesia Mulai Kewalahan Urus Pasien Covid-19
Ia mengatakan, petugas medis masih melacak riwayat penularanan. Dewi juga memastikan akan melakukan tracing terhadap warga yang melakukan kontak dengan pasien positif ini.
Dengan tambahan satu kasus, jumlah positif Covid-19 di Gunungkidul mencapai 224 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 196 pasien sudah dinyatakan sembuh, 20 pasien masih menjalani perawatan. Sementara itu, tujuh pasien meninggal dunia. “Selain ada tambahan satu kasus baru, hari ini [kemarin] juga ada satu pasien yang dinyatakan sembuh,” katanya.
Dewi mengatakan pengambilan spesimen untuk tes swab sudah ada 5.087 orang. Adapun hasilnya, 224 dinyatakan positif, sedangkan 4.636 spesimen dinyatakan negatif. “Untuk 227 spesimen belum diketahui hasilnya karena masih dalam proses uji laboratorium,” katanya.
BACA JUGA: Selain Lewat Arisan RT, Corona Kulonprogo Diduga Menyebar di Pasar di Kokap & Temon
Menurut dia, upaya tes swab massal terus dilakukan. Namun, pengetesan belum bisa dilakukan secara acak karena sasaran masih fokus pada kantor-kantor pelayanan publik serta warga yang kontak erat dengan pasien positif.
Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul Priyanta Madya Satmaka tiga rumah sakit yang dipersiapkan untuk menangani pasien Covid-19 yakni RSUD Saptosari, RSUD Wonosari dan Rumah Sakit Panti Rahayu. Selain itu, ada opsi pasien positif dapat menjalanai perawatan dengan karantina mandiri, namun pasien harus bisa memenuhi sejumlah persyaratan. Hal ini dibutuhkan untuk keamanan sehingga penularan baru bisa ditekan.
“Syaratnya harus memiliki kamar mandi lebih dari satu, kamar khusus hingga peralatan makan sendiri. Apabila fasilitas ini tidak ada, pasien tidak diperbolehkan menjalani karantina mandiri,” katanya beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mengenal Deepavali (Festival Cahaya) Dirayakan pada 20 Oktober 2025
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tak Hanya ASN, Pemkab Bantul Ajak Warga Miskin Gabung KDMP
- Glagah Tropicolorun Sukses, Dispar Catat Peningkatan Kunjungan
- Buruh DIY Desak Revisi UU Ketenagakerjaan Berperspektif Gender
- Status Sentra Salak Sleman Terancam Hilang, Produksinya Tak Berkembang
- Pasar Godean Terapkan Parking Gate, Siap Uji Coba Tarif Progresif
Advertisement
Advertisement