Advertisement

Kera Merapi Turun Gunung, Begini Penjelasan TNGM

Hafit Yudi Suprobo
Kamis, 19 November 2020 - 20:17 WIB
Bhekti Suryani
Kera Merapi Turun Gunung, Begini Penjelasan TNGM Ilustrasi monyet ekor panjang. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Soal hewan kera di Gunung Merapi yang dikabarkan turun,  Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) memberi penjelasan.

Otoritas BTNGM menyatakan jika tidak ada perubahan satwa yang terjadi, khususnya satwa kera ekor panjang seiring dengan meningkatnya status Gunung Merapi menjadi siaga level tiga yang ditetapkan oleh BPPTKG beberapa waktu lalu.

Advertisement

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Pujiati mengatakan jika perilaku kera ekor panjang yang berhabitat di dalam TNGM perilakunya masih dikategorikan normal olehnya.

"Di Kaliurang [Tlogo Putri] itu kera ekor panjang biasa turun ya biasa, karena di bawah ada warung. Jadi, perilakunya masih biasa. Aktivitasnya masih umum. Laporan masuk ke permukiman warga juga belum ada," ujar Pujiati saat dikonfirmasi di barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (19/11/2020).

BACA JUGA: Warga Ngampilan Jogja Turun ke Jalan Tolak Pemberlakuan Lalin Satu Arah

Pergerakan kera ekor panjang juga terpantau masih di seputaran objek wisata Tlogo Putri yang ada di Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman. "Masih disitu (Tlogo Putri). Masih di habitatnya," imbuhnya.

Ketika disinggung mengenai evakuasi satwa yang ada di TNGM, Puji sapaan akrab Pujiati mengaku jika upaya tersebut sulit untuk direalisasikan. Pasalnya, satwa menurutnya punya naluri untuk turun.

"Jadi tidak ada upaya khusus yang dilakukan oleh kami (BTNGM) untuk melindungi satwa. Sulit kami untuk mengevakuasi satwa. Satwa punya naluri untuk turun," terangnya.

Satwa yang ada di TNGM sendiri, lanjut Pujiati, diantaranya kijang, trenggiling, kucing hutan (felis benganlesis), macam-macam burung seperti elang dan macan tutul. Walaupun, khusus untuk macan tutul sampai saat ini BTNGM belum mengetahui keberadaan pasti macan tutul. Tidak menutup kemungkinan, satwa yang berasal dari Gunung Merapi juga berpindah ke kawasan hutan Gunung Merbabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BNPB: Dampak Kerusakan Gempa di Bali Ditangani dengan Cepat

News
| Minggu, 08 September 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia di Shanghai China, Berukuran 350 Ribu Meter Persegi

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement