Advertisement

Semalam, Terdengar 5 Kali Guguran di Merapi

Sunartono
Jum'at, 18 Desember 2020 - 11:07 WIB
Sunartono
Semalam, Terdengar 5 Kali Guguran di Merapi Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DIY, Rabu (18/11/2020). - ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Suara gemuruh guguran dilaporkan terdengar lima kali di Merapi selama pemantauan pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB Kamis (17/12/2020) hingga pemantauan pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB Jumat (18/12/2020).

Advertisement

Pada laporan pemantauan pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB Kamis (17/12/2020) secara visual Gunung Merapi berkabut, asap kawah tidak teramati. Pada periode pengamatan ini dilaporkan suara guguran sebanyak lima kali dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan.

Pada periode ini terjadi gempa guguran sebanyak 8 kali, gempa embusan 4 kali, gempa fase banyak 32 kali dan gempa vulkanik dangkal 12 kali. “Gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Terdengar lima kali suara guguran dari Pos Babadan,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida Jumat (18/12/2020).

BACA JUGA : Semalam, Terdengar 6 Kali Suara Guguran di Merapi

Sedangkan pada pengamatan antara pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB Jumat (18/12/2020) hari ini cuaca Merapi berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur. Suhu udara 15-25.1 °C, kelembaban udara 74-89 %, dan tekanan udara 624.7-685.7 mmHg.

Pada periode ini ini dilaporkan tidak terdengar suara gemuruh. Dengan demikian hari ini pada semalam antara pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB dilaporkan guguran sebanyak lima kali di Merapi.

Pada Jumat pagi juga dilaporkan adanya gempa guguran sebanyak 6 kali dengan durasi 12.2-75.6 detik. Gempa embusan sebanyak 4 kali dengan amplitudo antara 3 hingga 12 mm, 16.5-19.5 detik. Gempa fase banyak terjadi 5 kali dan gempa vulkanik dangkal tercatat ada 9 kali.

Sebelumnya BPPTKG memastikan belum ada muntahan lava yang terjadi di Merapi sejak statusnya naik menjadi Siaga. Adapun guguran yang terjadi beberapa kali, bukan guguran lava namun guguran material vulkanik sisa erupsi sebelumnya.

BACA JUGA : Semalam, Terdengar 2 Kali Suara Guguran di Merapi

Material guguran yang pernah meluncur merupakan material sisa erupsi seperti tahun 1948, 1884, 1888. Karena Ketika Merapi Meletus tidak semua material terlontarkan dan masih ada sisa di permukaan sehingga menjadi material vulkanik. Oleh karena itu Hanik memastikan, belum ada muntahan lava.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement