Advertisement

Tanamkan 3M pada Anak lewat Lagu

Lajeng Padmaratri
Kamis, 24 Desember 2020 - 13:07 WIB
Arief Junianto
Tanamkan 3M pada Anak lewat Lagu Ingat pesan ibu, cuci tangan dengan sabun. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Selain menjaga diri sendiri untuk terhindar dari potensi penularan Covid-19, orang dewasa juga perlu mengedukasi anak-anak soal Covid-19 dan mengajak mereka menerapkan protokol kesehatan (prokes). Berbeda dengan orang dewasa, edukasi ke anak-anak soal pandemi ini perlu cara yang lebih kreatif dan menyenangkan.

Orang dewasa berperan penting dalam menjaga anak-anak yang ad di rumah terhindar dari penularan Covid-19. Namun, berada di rumah dalam waktu lama tentu akan membuat anak-anak bosan. Sehingga, keluarga perlu melakukan kegiatan yang seru supaya anak-anak tidak tantrum dan betah di rumah.

Advertisement

Salah satu yang perlu dilakukan ialah mengedukasi soal protokol kesehatan terhadap anak-anak dengan cara yang kreatif dan menarik. Dengan begitu, anak-anak akan memiliki kegiatan seru di rumah sekaligus bisa belajar menerapkan prokes, terutama 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak aman).

Psikolog sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mengatakan cara memberikan edukasi tentang Covid-19 tergantung pada usia anak. Pada anak usia di bawah lima tahun, penjelasannya bisa disampaikan dalam bentuk dongeng, gambar, atau bernyanyi.

Melalui format edukasi ini, pesan yang disampaikan relatif lebih mudah diterima anak. Sebab, di usia mereka, kapasitas pemahaman mereka didukung melalui visual, gerak, dan lagu.

Dia mencontohkan bagaimana menyampaikan informasi melawan Covid-19 menggunakan metode dongeng. Alat yang dibutuhkan misalnya boneka tangan dengan karakter komodo dan buaya. Di tangannya, Buaya digambarkan tidka menggunakan masker, sementara Si Komodo menggunakan masker.

Dia memeragakan karakter buaya yang tidak patuh prokes itu akhirnya batuk-batuk. Kemudian, datanglah Si Komodo yang patuh prokes karena menggunakan masker sehingga ia terhindar dari batuk-batuk yang dialami buaya. Komodo juga menjelaskan bahwa menggunakan masker bisa terhindar dari baya virus Corona.

"Dengan cara yang mudah dan sederhana lama-lama anak akan memahami. Buat anak gembira agar psikilogisnya positif selama pandemi Covid-19. Ini kekuatan untuk menangkal virus, dengan tetap optimis, gembira, dan ciptakan suasana menyenangkan," kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini.

Selain dongeng, Kak Seto juga menyarankan orang tua mengedukasi anak soal Covid-19 melalui lagu sederhana yang mengandung imbauan penerapan protokol kesehatan. Di dalam lagu tersebut, pilih kata-kata yang mudah dipahami anak-anak dan sisipkan ajakan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Sedangkan menyampaikan informasi seputar Covid-19 pada anak remaja itu bisa dilakukan dengan diskusi, bahkan membaca artikel ilmiah bersama. Dengan mengajak anak berdiskusi, anak akan memahami mengenai pandemi ini dengan menyeluruh.

"Kalau remaja bisa dengan diskusi dengan menyajikan contoh-contoh, hingga akhirnya anak mendapat pemahaman yang benar," ujar Kak Seto.

Orang tua juga perlu memberikan apresiasi kepada anak setiap kali berhasil menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Misalnya, dengan bersikap suportif bahkan memberikan hadiah misalnya menonton serial animasi bersama.

Edukasi protokol kesehatan melalui lagu juga dilakukan oleh grup musik Padi Reborn sejak beberapa waktu lalu. Grup ini merilis lagu pendek berjudul Ingat Pesan Ibu untuk ajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan mencegah penularan Covid-1

Dalam lagu berdurasi 30 detik ini, Padi Reborn ingin agar pesan positif Ingat Pesan Ibu bisa diterima dengan baik oleh pendengar. Mereka mengemas notasi musiknya dengan aransemen pop yang sederhana, easy listening, bertempo up beat, serta penggunaan lirik yang mudah dicerna.

“Lagu ini kami harap bisa menjadi bentuk edukasi yang mudah diterima dan mengubah perilaku masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan. Selalu menerapkan protokol kesehatan 3M jika keluar rumah ataupun berinteraksi dengan orang lain,” kata gitaris Satriyo Yudi Wahono yang akrab disapa Piyu beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement