Advertisement

Teramati 9 Kali, Guguran Lava Pijar Merapi Mengarah ke Kali Krasak

Sunartono
Kamis, 07 Januari 2021 - 08:17 WIB
Sunartono
Teramati 9 Kali, Guguran Lava Pijar Merapi Mengarah ke Kali Krasak Foto Ilustrasi guguran lava pijar teramati dari kamera CCTV. / twitter BPPTKG.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak sembilan kali pada Kamis (7/1/2021) pagi untuk periode pengamatan antara pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. Sedangkan untuk periode penamatan Rabu (6/1/2021) pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB lava pijar tidak teramati.

Kondisi Merapi Kamis pagi periode pengamatan pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-20 °C, kelembaban udara 72-90 %, dan tekanan udara 565-685 mmHg.  Secara visual gunung terlihat jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah. Pada periode pengamatan ini terjadi guguran lava pijar sembilan kali.

Advertisement

BACA JUGA : Sinar Kemerahan Terlihat di Puncak Merapi, Ini Penjelasan

“Guguran lava pijar teramati sembilan kali dengan jarak luncur maksimal 500 meter mengarah ke Kali Krasak [pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB Kamis],” terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Kamis (7/1/2021).

Aktivitas kegempaan periode ini terpantau guguran terjadi 21 kali dengan amplitudo  4-34 mm dan durasi antara 16 detik hingga 76 detik. Gempa embusan terjadi 26 kali dengan amplitudo antara 2-5 mm dan durasi 9 detik sampai 42 detik. Gempa fase banyak terjadi 70 kali dengan durasi antara 3 sampai 25 detik dan gempa vulkanik dangkal terjadi 13 kali amplitude 40-75 mm dengan durasi antara 12 detik hingga 29 detik.

Sedangkan periode Rabu (6/1/2021) antara pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB dilaporkan gunung terlihat jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. “Periode pengamatan ini gGuguran lava pijar tak teramati dengan jelas  puncak sering berawan. Suara guguran satu kali intensitas lemah dari Babadan,” katanya.

Pengamatan Sehari Sebelumnya

Sebelumnya, berdasarkan laporan periode Selasa (5/1/2021) pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB guguran lava pijar terjadi empat kali dengan intensitas kecil mengarak ke Kali Krasak berjarak luncur 400 meter. Guguran lava pijar itu teramati dari kamera CCTV pada pukul 18.47 WIB dan 19.11 WIB dari Pos Babadan. Kemudian lava pijar kembali meluncur terpantau dari CCTV Pos Kaliurang pada pukul 22.37 WIB dan 23.00 WIB. Dengan demikian pada periode pengamatan ini terjadi empat kali guguran lava pijar.  

BACA JUGA : Semalam, Guguran Lava Pijar Meluncur 6 Kali dari Puncak Merapi

“Aktivitas guguran di Gunung Merapi terpantau masih tinggi. Pada hari Selasa [5/1/2021] periode pukul 18.00 hingga 24.00 WIB tercatat 23 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3-41 mm dan durasi 11-127 detik. Jarak luncur guguran diperkirakan maksimal 500 meter ke arah barat daya. Guguran Lava pijar empat dengan kali intensitas kecil arah kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 400 meter,” kata Hanik Humaida dalam keterangannya Rabu (6/1/2021).

Sedangkan pada periode pengamatan Rabu (6/1/2021) antara pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB dilaporkan terjadi guguran lava pijar sebanyak dua kali dengan intensitas kecil. Muntahan lava pijar itu mengarah ke Kali Krasak dengan jarak 400 meter. Adapun suara guguran juga dilaporkan terjadi sebanyak dua kali dengan intensitas sedang, terpantau dari Pos Babadan.

“Guguran lava pijar dua kali intensitas kecil arah kali Krasak jarak 400 meter. Suara guguran dua kali intensitas sedang dari Babadan,” kata Hanik.

Seiring terjadinya peningkatan aktivitas ini Gunung Merapi tetap berada dalam status Siaga (level III). BPPTKG merekomendasikan prakiraan daerah bahaya meliputi Sleman yang berada di Kecamatan Cangkringan terdiri atas  Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

BACA JUGA : BPPTKG: Terdengar Enam Kali Suara Guguran dari Gunung 

Sedangkan untuk Provinsi Jawa Tengah, daerah bahaya di Kabupaten Magelang meliputi Kecamatan Dukun yaitu Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono) dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).

Kemudian Boyolali berada di Kecamatan Selo, meliputi Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi). Khusus Kabupaten Klaten berada di Kecamatan Kemalang terdiri atas Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles) dan Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement