Benarkah Proyek Nasional Bisa Tekan Angka Kemiskinan di DIY? Ini Kata Pakar UGM

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemda DIY menyebut proyek nasional seperti jalan tol dan jalur kereta Jogja-Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang dibangun di daerah ini bakal memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat yang diharapkan dapat menekan tingginya angka kemiskinan dan indeks rasio gini.
Kepala Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan UGM, Bambang Hudayana, punya pandangan tersendiri. Menurutnya apa yang diyakini pemerintah tidak sepenuhnya salah, tetapi juga kurang tepat.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA : Tekan Kemiskinan, Pemda DIY Andalkan Efek Proyek
Bambang mengatakan setiap proyek infrastruktur apalagi yang berskala besar tidak selamanya memunculkan Trickle-down effect. Trickle-down effect sendiri merupakan teori ekonomi yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berfokus pada pemilik uang yang akhirnya akan merembes ke lapisan masyarakat termiskin dan bermanfaat bagi semuanya. Dengan kata lain, tak semua pihak bakal diuntungkan. Pasti ada yang menjadi korban.
"Untuk jangka panjang setiap proyek pembangunan yang besar pasti akan ada yang menikmati kue ekonominya. Tetapi ada yang tidak," kata Bambang kepada Harian Jogja, Selasa (16/2/2021).
Salah satu contohnya kata Bambang bisa dilihat di YIA. Warga di sana terutama yang tergusur pembangunan memang ada yang dapat mengembangkan usaha sendiri. Ini merupakan efek positif. Namun tak sedikit juga warga yang justru tidak tahu harus berbuat apa. Yang ada uang ganti rugi digunakan untuk hal-hal konsumtif, di sisi lain tidak ada pemasukan sama sekali.
BACA JUGA : Pemda DIY Yakin Nilai Ganti Untung Proyek Tol Jogja-Solo
"Jadi secara matematika kita tak bisa memutuskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang digerakkan Investasi itu terus menimbulkan trickle-down effect," ujar pria yang juga merupakan Ketua Institut for Research Empowerment (IRE) Yogyakarta itu.
Karena itu, Pemda DIY perlu lebih hati-hati dalam merumuskan kebijakan pembangunan. Perlu ada pemetaan yang yang jelas terhadap warga-warga yang bakal merugi. "Selain juga perlu ada pembinaan dan pelatihan terkait kewirausahaan bagi masyarakat, biar dapat mengikuti perubahan ini," ujarnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Artis Berinisial R Diduga Terlibat Kasus Gratifikasi Rafael Alun, Begini Kata KPK
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Merapi Belum Mereda, Awan Panas Kembali Meluncur
- Jogja-Semarang Hanya 1,5 Jam, Konstruksi Tol Jogja Bawen Seksi I Sudah 31,30 Persen
- Sekolah di Kulonprogo Terkena Tol Jogja YIA, Bagaimana Nasib Belajar Siswa?
- Angin Kencang Terpa Jogja, Kamis Sore, Pohon Tumbang dan Atap Rumah Ambruk
- THR Bermasalah, Pekerja di Jogja Bisa Berkonsultasi ke Posko Ini
Advertisement