Advertisement
Kemiskinan Gunungkidul Masih di Atas 15%, Ini Pesan Badingah untuk Bupati Terpilih
Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI – Mantan Bupati Gunungkidul Badingah menilai kemiskinan menjadi salah satu program yang harus diselesaikan oleh bupati terpilih nantinya. Ia mengakui selama menjabat sebagai bupati atau wakil bupati berusaha menurunkan angka ini. Meski demikian, kemiskinan di Gunungkidul masih di atas 15%. Oleh karenanya permasalahan tersebut jadi prioritas dalam penanganan.
“Saya harap bupati selanjutnya bisa amanan dan meneruskan perjuangan saya untuk mewujudkan Gunungkidul yang lebih baik kehidupannya maupun kesejahteraannya,” kata Badingah usai menghadiri serah terima jabatan bupati dan wakil bupati di Bangsal Sewokoprjo, Rabu (17/2/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Jejak Kepemimpinan Bupati Badingah di Gunungkidul
Untuk kemiskinan, Badingah mengakui sudah berusaha melakukan penetrasi agar jumlahnya menurun. Upaya tersebut sudah membuahkan hasil, tapi belum maksimal. Ia menilai, angka penurunan yang belum signifikan karena pola hidup masyarakat yang tidak konsumtif sehingga berpengaruh terhadap jumlahnya.
“Masyarakat memiliki cadangan pangan sendiri sehingga tidak membeli. Tapi, itu jadi masalah dalam pendataan karena berpengaruh terhadap daya beli sehingga berpengaruh terhadap jumlah warga miskin,” katanya.
Permasalah lain yang harus ditangani tidak hanya kemiskinan, namun juga ada sektor lain seperti pengembangan sektor UMKM hingga masalah pengganguran akibat pandemic corona.
“Bupati dan wakil bupati yang baru nantinya lebih muda. Harapannya lebih energik dan semangat menjalankan tugasnya sehingga upaya menyejahterakan masyarkat dapat diwujudkan dengan baik,” katanya.
BACA JUGA : Sosok Badingah: Sabar dan Bekerja dengan Ikhlas Menjadi
Pelaksana Harian Bupati Gunungkidul, Drajad Ruswandono mengaku tidak memiliki target khusus selama mengisi kekosangan kepala daerah. Menurut dia, tugas utama hanya memastikan agar jalannya pemerintahan di lingkup pemkab berjalan dengan baik.
“Yang terpenting operasional pemerintahan jalan karena tugas Plh hanya bersifat administratif dan tidak bisa mengambil kebijakan secara maksimal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Tempati Selter Sementara, Pedagang Pasar Terban Keluhkan Jumlah Pembeli Menurun
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Kota Jogja Selasa 23 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 23 April 2024: Aerotropolis YIA hingga Jukir Liar di Kota Jogja
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Selasa 23 April 2024
Advertisement
Advertisement