Advertisement
Ada Gelombang Tinggi, Nelayan Gunungkidul Dilarang Melaut

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Pelindungan Masyarakat Wilayah I Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau nelayan tidak melaut terlebih dahulu selama gelombang tinggi yang terjadi di wilayah ini.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko di Gunungkidul, Rabu, mengatakan mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), adan peningkatan ketinggian gelombang laut selatan
Advertisement
BACA JUGA: Sejumlah Warga Kulonprogo Jadi Korban Penipuan Berkedok Bisnis Pemasangan Jaringan Internet
"Hari ini, 95 persen nelayan sudah tidak melaut mencari ikan. Gelombang sudah terlihat tinggi, meski belum terjadi puncaknya," kata Sunu Handoro.
Ia mengatakan nelayan Gunung Kidul mulai menyandarkan kapalnya ke daratan sejak kemarin. Hal ini untuk mengindari kapal dihantam ombak yang dapat menimbulkan kerusakan.
"Kapal-kapal milik nelayan sudah ditepikan. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, gelombang sangat tinggi. Sehingga kapal harus ditepikan," katanya.
Hal yang sama dikatakan Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Marjono. Pihaknya sudah menginformasikan mengenai ketinggian gelombang laut terkini pada nelayan.
"Kami sudah mengirim grafik pergerakan gelombang untuk sepekan ke depan. Dengan informasi tersebut, nelayan sudah mengetahui langkah yang diambil mulai dari menepikan kapal ke daratan hingga tidak melaut sementara waktu sampai gelombang kembali normal," katanya.
Ia mengatakan ketinggian gelombang laut yang mencapai tepi pantai masih tergolong landai. Namun imbauan tetap diberikan agar warga tetap waspada. "Ketinggian gelombangnya sekitar 13 feet (kaki), masih tergolong aman," kata Marjono.
Seperti diketahui, berdasarkan informasi BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah pesisir Gunung Kidul yang akan berlangsung mulai 24-28 Februari. Dampak yang timbul diprediksi berupa gelombang laut tinggi, angin kencang, serta hujan lebat. Kondisi ini dipengaruhi sirkulasi siklonik yang bergerak dari arah utara Benua Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Leonardo DiCaprio Disebut Cocok untuk Squid Game Versi Amerika Serikat
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pedagang Eks TKP ABA Keluhkan Pengunjung Sepi, Wali Kota Jogja Bakal Gelar Sejumlah Event
- Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia, Sejumlah Masjid di UGM Gelar Salat Gaib Doakan Mendiang
- BPBD Sleman Alokasikan 100.000 Liter Air untuk Dropping
- Mahasiswa Meninggal karena Kecelakaan Laut, UGM Kirim Psikolog ke Lokasi KKN di Maluku Tenggara
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka: Begini Cara Gratis Keluar dan Masuk di Gerbang Tol dan Exit Toll Prambanan
Advertisement
Advertisement