Advertisement
Warga Ngaliyan Wonosari Budidaya Benih Lobster Air Tawar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Warga Dusun Ngaliyan, Pulutan, Wonosari berhasil mengembangkan budidaya benih lobster air tawar. Usaha ini dijalankan sekitar 25 orang yang tergabung dalam kelompok peternak lobster Danutirto.
Anggota Kelompok Peternak Lobster Danutirto, Sugiyanti mengatakan, pembibitan benih lobster air tawar sudah berjalan sejak delapan tahun lalu. Pada mulanya, usaha ini dijalankan secara tidak sengaja karena suaminya bekerja di Jakarta. Kebetulan saat itu, rumah adiknya sedang direnovasi sehingga membawa benih-benih lobster air tawar pulang ke Ngaliyan.
Advertisement
“Awalnya diletakkan di aquarium, karena ukurannya semakin besar lalu dibuatkan kolam kecil. Setelah dipelihara beberapa bulan lobster bertelur dan bertambah banyak,” kata Sugiyanti kepada wartawan, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Siap-Siap! Pelaku Wisata di Sleman Mulai Divaksin 5 April Mendatang
Menurut dia, untuk perawatan lobster air tawar terhitung mudah. Selain itu, kebutuhan pakan juga tersedia karena setiap harinya diberikan makan kacang hijau atau kecambah. “Sekarang dipelihara di kolam-kolam. Untuk pemeliharaan dilakukan pengecekan setiap pagi dan sore,” katanya.
Guna mengembangkan proses budidaya, Sugiyanti mengaku mengajak tetangga sekitar hingga terbentuklah kelompok peternak lobster Danutirto. Total hingga saat ini anggota kelompok ada 25 orang. “Untuk saat ini masih fokus pada pembibitan. Sebab belum sampai besar sudah banyak dibeli pengepul,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Darminto, anggota lain dari kelompok peternak lobster Danutirto. Menurut dia, budidaya lobster air tawar sangat menjanjikan. Sebab, komoditas ini banyak dicari oleh peternak untuk dibesarkan. “Kami sampai kewalahan untuk memenuhi permintaan,” katanya.
Baca juga: Datang ke Sleman, Mahasiswa Harus Kantongi Bukti Sudah Divaksin Covid-19
Dia menjelaskan, hampir setiap dua minggu sekali mengirimkan 5.000an benih lobster ukuran satu inchi ke pengepul. Untuk harga bervariasi mulai dari Rp1.000-2.500 per ekor. “Harga tergantung ukuran. Sekarang budidaya tidak hanya dikembangkan di Ngaliyan, tapi sudah berkembang ke dusun lain,” katanya.
Dia menambahkan, keberhasilan dalam budidaya sangat bergantung pada perawatan. Menurut Darminta, perawatan sangat mudah karena yang terpenting dilakukan pemeriksaan rutin airnya. Sedangkan untuk pakan tidak boleh kebanyakan sehingga pembenihan berjalan dengan baik. “Untuk air juga harus ada sirkulasi. Jadi, setiap beberapa minggu ada pengurangan dan ditambah dengan air baru dari sumur,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Jasamarga Pastikan Telah Mengantongi Sertifikat Laik Operasi
- Lowongan Kerja PMI DIY: Ini Formasi dan Syarat Pendaftarannya
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
- Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
Advertisement
Advertisement