Advertisement

Warga Terpapar Covid-19 Dilarang Isolasi Mandiri Jika Tak Miliki Kamar Mandi Terpisah

Abdul Hamied Razak
Minggu, 13 Juni 2021 - 12:27 WIB
Sunartono
Warga Terpapar Covid-19 Dilarang Isolasi Mandiri Jika Tak Miliki Kamar Mandi Terpisah Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sejak awal Juni, penambahan kasus baru positif Covid-19 di Sleman tergolong tinggi. Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, Pemkab Sleman menyiagakan selter-selter baru di kalurahan.

Selain itu, Pemkab juga melarang warga untuk melakukan isolasi mandiri di rumah jika fasilitas di rumahnya tidak memadai. Warga tidak boleh melakukan isolasi mandiri di rumah jika tidak ada kamar dan kamar mandi terpisah dengan anggota keluarga lainnya.

Advertisement

"Di Sleman, warga tidak boleh melakukan isolasi mandiri kalau tidak punya kamar dan kamar mandi terpisah [dengan anggota keluarga lainnya]. Kalau tidak dilakukan maka akan menular ke keluarga lainnya. Usulan Sleman ditingkat DIY juga diapresiasi oleh Gubernur," kata Sekda Sleman Harda Kiswaya, Sabtu (12/6/2021).

BACA JUGA : Terinfeksi Covid-19, Warga Sleman Meninggal di Tempat 

Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Bupati No.14/INSTR/2021 yang ditandatangani Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sejak Jumat (11/6). Dasar keluarnya instruksi ini akibat masih tingginya kasus pasien terkonfirmasi positif dan terjadinya lonjakan kasus baru Covid-19 sejak awal Juni lalu.

Harda mengatakan, dalam instruksi tersebut Pemkab juga mewajibkan setiap kalurahan untuk memiliki selter. Selter di tingkat kalurahan ini, kata Harda, berfungsi sebagai fasilitas isolasi dan karantina bagi warga yang terkonfirmasi positif. Ketersediaan selter di kalurahan bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

BACA JUGA : Ratusan Pemudik Masuk Jogja, Langsung Isolasi Mandiri

"Diperintahkan juga setiap kalurahan mengintensifkan Satgas Covid-19 untuk melakukan pengawasan. Ditegaskan juga dalam instruksi bupati anggaran Satgas Kalurahan dibiayai oleh APBKalurahan," katanya.

Menurut Harda, keberadaan selter di kalurahan sebagai bentuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus baru Covid-19. Diakuinya, perintah penyediaan selter di masing-masing kalurahan sudah ada sejak PPKM beberapa waktu lalu. Hanya saja tidak semua kalurahan mampu menyediakan selter karena keterbatasan anggaran.

Padahal, kata Harda, penyediaan selter di kalurahan tidak ada batasan minimal jumlah kamar yang harus disediakan. Jika kalurahan tidak memiliki gedung khusus, maka bisa menyediakan selter dengan cara sewa. Syaratnya hanya ada kamar mandi terpisah.

"Selter dengan tiga empat kamar tidak masalah. Nah, kalau memang kalurahan tetap tidak bisa menyediakan selter karena keterbatasan anggaran, kami minta kapanewon juga menyediakan selter," ujar Harda.

Menurut Harda, keberadaan selter-selter baru di kalurahan ini hanya untuk mengantisilasi lonjakan kasus baru Covid-19. Selter atau Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) yang disiapkan Pemkab baik di Asrama Haji, Rusunawa Gemawang dinilai masih mampu menampung warga yang terpapar Covid-19.

BACA JUGA : Anggaran Ludes, Pemkot Jogja Stop Bantuan Makanan untuk

"Apalagi sebentar lagi ada selter-selter baru yang kami siapkan dengan melibatkan kampus-kampus dan instansi lainnya di Sleman. Misalnya Kampus UII, menyiapkan 70 bed. Ada juga Wisma LPP, Unisa, UGM dan BRI Sendik Kaliurang," katanya.

Ketua Paguyuban Lurah se Sleman Suryo Ndadari, Gandang Hardjanata mengatakan seluruh lurah di Sleman sudah berkomitmen untuk menjalankan Instruksi Bupati No.14/INSTR/2021. Lurah-lurah disebut akan menyediakan selter di masing-masing kalurahan.

"Yang jelas kami dari awal sudah menjadi bagian dari penanggulangan Covid dan selter kalurahan adalah salah satu bukti nyata komitmen kami yang bertanggung jawab dalam program PPKM. Jadi tidak hanya pemberian BLT Dana Desa saja," kata Gandang.

Dijelaskan Gandang, selter yang disediakan oleh kalurahan hanya melayani pasien Covid-19 tanpa gejala. Adapun pasien yang bergejala ditangani di fasilitas kesehatan. Selter tidak hanya melayani pasien tanpa gejala karena tidak memiliki ruang isolasi yang memadai di rumahnya tetapi juga pendatang yang tidak membawa hasil tes Antigen. "Untuk Tamanmartani, selter masih disiapkan dan bisa digunakan Senin pekan depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Driver Pelaku Pemerasan Grab Car Ditangkap, Begini Kronologi Aksinya...

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement