Kasus Positif Covid-19 di Kalangan Siswa Kulonprogo Terus Bertambah Menjadi 21

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kasus positif Covid-19 kembali ditemukan di sejumlah sekolah yang telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di Kulonprogo. Total kasus positif Covid-19 di kalangan siswa setelah swab PCR secara acak sebanyak 21.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati, mengatakan 21 siswa yang positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Hendak Tawuran, Sejumlah Remaja di Jogja Acungkan Senjata Tajam ke Polisi
Total siswa yang telah menjalani swab PCR secara random sementara ini mencapai 486 orang.
“Di Kapanewon Pengasih ada satu siswa di satu sekolah yang positif Covid-19. Wilayah Temon ada satu siswa di satu sekolah dan Nanggulan ada dua sekolah, masing-masing ada satu dan dua siswa yang positif. Sedangkan di Kapanewon Kalibawang terdapat satu sekolah dengan tujuh kasus positif Covid-19," kata Baning saat jumpa pers di Aula Adikarto, Kompleks Pemkab Kulonprogo, Wates, Kamis (11/11/2021).
Sekolah yang satu atau dua siswanya positif Covid-19 masih boleh menggelar PTM. Siswa yang positif dan kontak erat mereka sudah diminta menjalani isolasi mandiri.
"Sementara itu, untuk satu SD di Kapanewon Kalibawang, karena jumlah kasus positif Covid-19 cukup banyak, pagi ini kami instruksikan untuk menyetop pembelajaran tatap muka sementara waktu," ungkap Baning.
Pembelajaran tatap muka di salah satu SMA negeri juga sudah dihentikan untuk sementara waktu menyusul temuan kasus positif Covid-19 terhadap sejumlah siswa.
"Hari ini ada tiga sekolah yang kami sasar, yakni di wilayah Temon, Wates dan Kalibawang. Di Temon, 34 sampel dari SD, seluruhnya negatif. Di Kalibawang, ada sampel 33 siswa SD, hasilnya belum keluar. Sedangkan di Wates, ada sembilan siswa SMA positif dari 87 sampel," kata Baning.
SMA yang punya kasus positif diminta untuk tutup sementara waktu.
“PTM tidak dilaksanakan dulu selama 15 hari ke depan. Jadi pembelajaran kembali ke daring. Jika positivity rate mencapai lebih dari lima persen, PTM ditiadakan untuk sementara," ungkap Baning.
Jawatannya menggencarkan program surveilans yang menyasar sekitar 5.737 siswa tingkat SD sampai dengan SMA yang telah mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka.
Program surveilans dilakukan dengan menggunakan metode PCR dan direncanakan rampung pada 16 November 2021 mendatang. Kegiatan tersebut merupakan upaya Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo untuk mengetahui apakah ada paparan Covid-19 di antara siswa.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- Komisi A DPRD DIY Desak Pemda DIY Bentuk Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan
- Gunungkidul Kemungkinan Gelar Pemilihan Lurah 2024 Serentak pada 2025
- Halte Becak Kayuh Didekatkan dengan Trans Jogja, Tukang Becak: Sama Saja, Tetap Remuk Pendapatan
- Pemkab Janji Tak Ada Jalan Berlubang di Sleman Saat Mudik Lebaran 2023
- Siap-Siap Daftar! Pemkab Bantul Ajukan 500 Formasi untuk Penerimaan ASN Tahun Ini
Advertisement