Advertisement

Jumlah Siswa Hanya 7 Orang, SDN 1 Jatimulyo Tetap Selenggarakan KBM

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 10 Januari 2025 - 14:57 WIB
Ujang Hasanudin
Jumlah Siswa Hanya 7 Orang, SDN 1 Jatimulyo Tetap Selenggarakan KBM Ilustrasi Sekolah - Ist - Riauonline

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Rencana melakukan regrouping atau melakukan penggabungan terhadap SD Negeri 1 Jatimulyo, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Bantul, belum kunjung direalisasikan. Sementara, hingga saat ini proses belajar mengajar masih terus diselenggarakan dengan siswa yang terbatas. 

Kepala Bidang SD Disdikpora Bantul Edy Sutrisno menuturkan rencana regrouping terhadap sekolah tersebut telah bergulir sejak beberapa tahun belakangan. Namun, dia mengakui rencana tersebut belum kunjung terealisasi lantaran letak geografis sekolah tersebut jauh dari SD Negeri terdekat. 

Advertisement

“Itu [SD Negeri 1 Jatimulyo] kalau [digabungkan] dengan SD Negeri Semuten. Namun, jarak antara SD Negeri 1 Jatimulyo dengan SD Negeri Semuten jauh,” katanya, Jumat (10/1/2025). 

Dia menuturkan ada dua sekolah yang jaraknya paling dekat dengan SD Negeri 1 Jatimulyo, yaitu SD Negeri Semuten dan SD Negeri Banyuurip. Kedua sekolah tersebut dipertimbangkan untuk digabungkan dengan SD Negeri 1 Jatimulyo. Namun, meski kedua sekolah tersebut berada satu kalurahan dengan SD Negeri 1 Jatimulyo, jarak kedua sekolah tersebut sekitar 2 kilometer dari SD Negeri 1 Jatimulyo. 

Edy mengaku pertimbangan jarak kedua sekolah tersebut menjadi pertimbangan bagi rencana penggabungan sekolah tersebut. Dia khawatir, apabila rencana penggabungan tersebut direalisasikan, siswa yang bersekolah di SD Negeri 1 Jatimulyo akan kesulitan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar lantaran jarak sekolah semakin jauh. 

“Sebetulnya dasar regrouping [sekolah] untuk efisiensi. Secara geografis [SD Negeri 1 Jatimulyo] memang tidak memungkinkan untuk di regroup. Kalau kemungkinan betul di regroup, risiko [keberlangsungan proses belajar mengajar] anaknya,” ujarnya.  

BACA JUGA: Bantul Tak Melakukan Regrouping SD Meski Jumlah Siswa Sedikit, Ternyata Ini Alasannya

Dia menuturkan penggabungan sekolah selama ini dilakukan untuk efisiensi pengelolaan pendidikan. Beberapa pertimbangan dalam melakukan penggabungan sekolah antara lain kekurangan siswa dan guru. Dengan jumlah siswa yang terbatas, Edy mengaku sekolah tersebut menjadi prioritas untuk digabungkan. 

“Memang hanya sedikit [jumlah siswa], sehingga seperti buah simalakama, kalau sampai di regroup, mau kemana [siswa],” ujarnya. 

Sementara Plt Kepala Sekolah SD Negeri 1 Jatimulyo, Yulli Dia Putri mengaku jumlah siswa yang ada di sekolahnya terbatas. Saat ini ada tujuh siswa yang menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Jatimulyo, yang terdiri dari satu orang Kelas 2, satu orang Kelas 3, dua orang Kelas 4, dan tiga orang Kelas 5. 

“Dua tahun ini tidak ada yang mendaftar [sebagai siswa baru],” ujarnya. 

Dia menilai, sekolah tersebut kekurangan siswa lantaran jarak sekolah lebih dekat ke Gunungkidul. Sehingga, beberapa anak yang tinggal di sekitar sekolah lebih memilih bersekolah di Gunungkidul. 

“Di Gunungkidul juga ada sekolah yang menyediakan pelayanan antar jemput, sehingga masyarakat lebih tertarik menyekolahkan anaknya kesana,” ujarnya. 

Selain itu, dia menilai rencana penggabungan sekolah juga mempengaruhi masyarakat untuk mendaftarkan anaknya kesana. Dia menilai rencana tersebut membuat masyarakat khawatir keberlanjutan pendidikan anaknya ketika disekolahkan di sana.  

Dengan jumlah siswa yang terbatas, saat ini hanya ada tiga guru tidak tetap (GTT), dan satu karyawan yang mengurus administrasi sekolah. Dua guru ditugaskan sebagai guru kelas, dan satu guru sebagai guru agama. 

“Dalam satu ruangan [kelas] ada satu guru yang mengampu dua kelas,” ujarnya. 

Meski begitu, pembelajaran di sekolah tersebut berlangsung Senin hingga Jumat, sebagaimana yang berlaku di sekolah lain. 

Dia pun berharap rencana penggabungan sekolah tersebut dapat dipertimbngkan kembali. Karena, menurutnya, keberadaan sekolah tersebut masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Ketujuh siswa yang bersekolah disana pun tinggal satu dusun dengan sekolah tersebut. 

“Masyarakat yang rumahnya dekat di SD Negeri 1 Jatimulyo mungkin masih ingin menyekolahkan [di SD Negeri 1 Jatimulyo]. Buktinya, masih ada anak yang mau sekolah, meski jumlahnya hanya sedikit,” katanya. 

Namun, dia pun tidak memungkiri diperlukan efisiensi dalam pengelolaan pendidikan, apabila tidak ada siswa baru dalam beberapa tahun mendatang. 

“Kalau tidak ada siswa yang masuk, mau tidak mau di regrouping. Kalau tidak ada murid, ya apa yang mau diajar oleh guru, tetapi selama ada murid diharapkan terus berjalan,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sidang di MK, Mendes PDT Bantah Bantu Menangkan Istri di Pilkada Serang

News
| Jum'at, 10 Januari 2025, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement