Waspada, Kasus Aktif Covid-19 di Sleman Tembus 1.250
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kasus Covid-19 di Sleman terus bertambah dan kasus aktifnya sudah menembus 1.250-an. Warga diminta untuk saling mengingatkan penerapan protokol kesehatan agar tidak lagi terjadi lonjakan kasus.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan pada Rabu (9/2/2022) terjadi penambahan 252 kasus baru dengan pasien sembuh sebanyak 13 orang dan satu orang meninggal dunia. Selain berasal dari pemeriksaan mandiri, penambahan jumlah kasus diperoleh dari tracing kontak kasus positif.
Advertisement
BACA JUGA: KNKT: Ada Kesamaan Kecelakaan Bukit Bego Bantul & Balikpapan, Ini Penjelasannya
“Untuk klaster dari mana saja, kami belum mendapatkan update datanya,” kata Evie sapaan akrab Shavitri, Rabu (9/2/2022).
Penambahan jumlah kasus baru tersebut pun menggerek angka jumlah kasus aktif di Sleman menjadi sekitar 1.250-an kasus. Mayoritas pasien menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah dan hanya 94 pasien yang dirawat di rumah sakit.
“Sampai saat ini jumlah pasien di isoter berjumlah 80 orang. Di Asrama Haji 38 pasien, sisa 98 bed dan di Rusanawa Gemawang 42 pasien, sisa 59 bed,” kata Koordinator Selter Isolasi Terpadu (Isoter) Satgas Covid-19 Sleman Makwan.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sudah menyiapkan dua langkah strategis untuk menekan penambahan jumlah kasus harian Covid-19. Selain penerapan protokol kesehatan (prokes) yang disiplin dan ketat, Pemkab Sleman akan terus meningkatkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di masyarakat.
Lonjakan kasus Covid-19 di Sleman saat ini terjadi akibat penerapan prokes di masyarakat mulai kendor. Terutama pemakaian masker. Ia berharap masyarakat bisa lebih disiplin lagi menerapkan prokes agar terhindar dari paparan Covid-19.
“Prokes harus diketatkan lagi. Ini kuncinya agar masyarakat terhindar dari paparan Covid-19. Kami sudah berkoordinasi dengan semua perangkat baik kapanewon maupun kalurahan. Prokes harus dikuatkan lagi,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab akan terus menggencarkan vaksinasi, terutama bagi kalangan rentan seperti anak-anak dan lansia. “Saya sudah minta dinas kesehatan untuk bisa mengintensifkan vaksinasi sampai door to door,” katanya.
Kustini juga mengaku sudah mengintruksikan agar rumah sakit bersiap menghadapi lonjakan kasus. “Rumah sakit kami minta untuk menyiapkan bed khusus perawatan pasien Covid-19 baik yang bergejala sedang, berat dan kritis. Untuk yang bergejala ringan bisa dirawat di isoter atau isoman,” katanya.
Pemkab juga sudah melaksanakan koordinasi dengan seluruh perangkat di kapanewon hingga kalurahan. Masing-masing Satgas Covid-19 diminta untuk mengawal penerapan prokes dan mengawasi berbagai kegiatan yang berpotensi menyebabkan kerumunan.
“Jangan sampai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berpotensi memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19. Kami minta Satgas benar-benar memantau ini, jangan sampai kecolongan,” katanya.
Meski terjadi lonjakan kasus, ia meminta masyarakat Sleman untuk tidak panik tetapi tetap waspada. "Yang perlu dilakukan, sekali lagi adalah penerapan prokes yang ketat terutama masker. Tidak usah panik tapi tetap waspada,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
Advertisement
Advertisement