Advertisement
Ratusan Warga Lereng Merapi Kembali ke Rumah, Wisata dan Tambang Ditutup

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, yang sempat mengungsi pada Kamis (10/3/2022) dini hari akibat aktivitas erupsi Gunung Merapi telah kembali ke rumah masing-masing pada pukul 06.30 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman bersama sukarelawan tetap menyiapkan barak pengungsian dan menutup tempat wisata serta penambangan.
BACA JUGA: Merapi Trending, Begini Suasana Hujan Abu di Magelang
Advertisement
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan sebanyak 193 warga yang mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo sejak dini hari, seluruhnya sudah kembali ke rumah masing-masing. “Terakhir sampai pukul 06.30 WIB sudah tidak ada yang terposisi di Balai Kalurahan,” ujarnya.
Meski demikian, untuk mengantisipasi terjadinya erupsi yang lebih besar lagi, pada hari yang sama pukul 09.00 WIB BPBD Sleman bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cangkringan menyiagakan barak pengungsian yang berlokasi di Glagaharjo.
“Checking kesiapan barak pengungsian, segera diagendakan untuk pembersihan sarpras sekitar barak, segera untuk aktivasi ketugasan piket Pos TD Kalurahan Glagaharjo, dan agenda untuk antisipasi warga yang evakuasi mandiri di waktu sore atau malam hari,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, menuturkan untuk mengantisipasi timbulnya korban akibat erupsi Gunung Merapi, saat ini jawatannya juga telah menutup sejumlah tempat wisata yakni Kaliadem dan Klangon.
“Saya berada di Ngrangkah untuk memastikan penutupan akses menuju wisata Kaliadem. Jadi sekali lagi pada hari ini untuk destinasi bunker Kaliadem dan Klangon akan kami tutup. Nanti surat resmi akan dibuat oleh Dinas Pariwisata Sleman sebagai penanggung jawab destinasi wisata,” katanya.
BACA JUGA: Terjauh! Merapi Luncurkan Awan Panas 5 Km, Ratusan Warga Mengungsi
Selain penutupan destinasi wisata, aktivitas tambang di sekitar lereng Gunung Merapi juga telah dihentikan. Aktivitas warga yang mencari rumput dipantau pergerakannya oleh tim penanggulangan bencana setempat.
“Titik terjauh luncuran awan panas di 5 km di dekat timur bunker. Sementara untuk penambangan sudah kami tutup. Alat berat sudah steril di sungai sehingga mudah-mudahan kalau ada potensi luncuran awan panas lagi mudah-mudahan tidak ada korban,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Putusan MK Soal Pemisahan Waktu Pemilu dan Pilkada, Mendagri Bakal Ajak Rapat Sejumlah Kementerian
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Beri Penghargaan Atlet Popda 2025
- Disdik Sleman Berharap Kursi Yang Ditinggalkan Dapat Terisi
- Jemaah Haji Asal Jogja Tiba di Tanah Air dalam Dua Hari Berbeda
- Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Dibuka Gratis Mulai Besok, Tetap Harus Tempel Kartu
- Kisah Panti Wreda Bagian 2: Lansia yang Menemukan Cinta di Panti Wreda
Advertisement
Advertisement