Advertisement

Promo November

Duh, Harga Minyak Goreng Curah di Bantul Masih saja Tinggi

Ujang Hasanudin
Selasa, 07 Juni 2022 - 16:47 WIB
Arief Junianto
Duh, Harga Minyak Goreng Curah di Bantul Masih saja Tinggi Kondisi Gudang PT LBS di Sleman sebagai salah satu distributor minyak goreng, Jumat (25/3/20222). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Harga minyak goreng (migor) curah di Bantul masih cukup tinggi atau masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Dari hasil pantauan Harianjogja.com di Pasar Bantul, Senin (7/6/2022), harga migor curah masih berkisar antara Rp16.000-17.000 per liter.

Advertisement

Siti Hanifah, pemilik kios kelontong di pasar Bantul mengatakan sejak tiga hari lalu ia menjual migor curah Rp16.000 per liter. Sebelumnya ia menjual Rp17.000 per liter. Dalam sehari ia menyetok migor curah sebanyak 50 jeriken dengan isi per jeriken sebanyak 18 liter.

BACA JUGA: Optimalisasi Potensi Melalui Lomba Kalurahan dan Kelurahan

Hanifah mendapatkan migor curah dari Jogja dan Prambanan Sleman. “Kalau dari distributornya harga mahal ya kami menyesuaikan, kalau murah ya kami jual murah. Kami pedagang masa enggak ambil untung?” katanya saat ditemui di Pasar Bantul, Selasa.

Dia mengaku mendapatkan harga migor curah dari distributor dengan harga sesuai HET hanya dibatasi maksimal dua jeriken. Sementara pelanggannya banyak sehingga tidak mencukupi. Akhirnya ia pun berusaha mencari migor curah dari distributor lainnya di luar Bantul dengan cara mencari sendiri sampai Prambanan tanpa di antar ke kiosnya.

“Kami ini tergantung ketersediaan barangnya, kalau banyak murah, kalau sedikit mahal. faktanya migor curah masih terbatas ketersediaannya. Ada pun harganya sudah mahal dari sananya,” ucap Hanifah.

Sementara untuk minyak goreng kemasan, dia menjualnya dengan kisaran harga Rp22.000-23.000 per liter.

Senada, Sumiyati, pemilik toko kelontong lainnya di Pasar Bantul mengungkapkan setiap hari dia mendapatkan empat jeriken dari distributor luar bantul dengan harga Rp275.500 per jeriken dengan isi 18 liter per jeriken.

“Kalau dihitung harga per liternya berarti Rp15.500, ya saya jualnya Rp16.000,” katanya.

BACA JUGA: Pemkab Bantul Dorong Capaian Realisasi Investasi Melalui Bimtek Penyusunan LKPM

Dia hanya mengambil untung Rp500 per liter untuk jasa mengemas kembali migor curah dari jeriken menjadi per liter menggunakan plastik dan botol kemasan. Sementara untuk yang harga Rp14.000 per liter hanya dapat jatah dua jeriken dari distributor, sehingga stoknya terbatas dan terpaksa harus mendatangkan migor dari distributor luar Bantul.

Nurdin, penanggung jawab distributor minyak goreng curah di Bantul mengaku penjualan migor curah saat ini dibatasi dari pusat. Saat ini pihaknya hanya mendapatkan 100 jeriken per hari, kemudian ia menjual ke pengecer dengan harga Rp240.000 per jeriken atau Rp13.000 per liter. “Untuk pengecer kami batasi maksimal dapat dua jeriken,” katanya.

Sementara Sekretaris Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop UKM Perindag) Yanatun Yunadiana mengklaim harga migor curah di pasaran saat ini sudah mengalami penurunan, sementara stok mencukupi.

Dari hasil pantauannya di sejumlah pasar harga migor curah ada di harga Rp15.000-16.000 per liter. “Ini sudah turun,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement