Advertisement

Serunya Pedagang Pasar Tradisional saat Belajar Fotografi Produk

Catur Dwi Janati
Kamis, 09 Juni 2022 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Serunya Pedagang Pasar Tradisional saat Belajar Fotografi Produk Ilustrasi pedagang Pasar Bantul. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Di era serba digital, pedagang pasar tradisional harus memahami cara digital marketing. Untuk itulah Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop UKM Perindag) Bantul menggelar pelatihan fotografi produk untuk para pedagang pasar tradisional.

Sekretaris Dinkop UKM Perindag Bantul, Yanatun Yunadiana menjelaskan jika pelatihan fotografi produk ditargetkan menyasar seluruh pasar rakyat di Bantul. Pelatihan ini sebagai salah satu langkah proyeksi menuju pengoptimalan Bantul Online Shop (BOS).

Advertisement

"Itu rencananya kami sebar ke semua pasar, tetapi anggaran kita terbatas. Mungkin yang kami sasar pasar-pasar yang besar, yang nanti kita proyeksikan masuk e-Catalogue dan BOS," kata Yanatun, Kamis (9/6/2022).

BACA JUGA: Dihapus Pusat, Bagaimana Nasib Tenaga Honorer di Bantul?

Yanatun menambahkan bila tahun ini pelatihan fotografi produk ini diharapkan mampu mencakup lima pasar besar di Bantul. Rencananya bila masih anggarannya mencukupi, lima pasar Bantul akan menjadi sasaran pelatihan ini meliputi Pasar Niten, Pasar Imogiri, Pasar Piyungan, Pasar Bantul dan Pasar Pijenan.

Disebutkan Yanatun, penerapan BOS maupun e-Catalogue masih menemui kesulitan untuk bisa dipakai oleh masyarakat umum.

"Seperti misalnya, pedagang pasar, katering, rumah makan masih kesulitan kalau NIP punya tetapi salah satu syaratnya pakai SPT juga, itu yang menjadi kendala," ujar dia.

Kendati demikian, Yanatun berharap pelatihan fotogragi yang diberikan kepada para pedagang pasar bisa menciptakan transaksi jual beli hanya di pasar saja, tetapi transaksi bisa di mana pun secara online.

BACA JUGA: Nelayan: Puncak Paceklik Ikan Terjadi Juli-Awal Agustus

Pasalnya Yanatun melihat ada tren penurunan transaksi di pasar sekitar lima persen yang kemungkinan beralih kepada tren belanja dari rumah.

"Sekarang kan masyarakat cenderung mereka belanja kan dari rumah. Sehingga pedagang-pedagang kami latih, selain mereka jualan di pasar mereka ya bisa melayani transaksi dari online," ujarnya.

Bila transaksi daring dapat dimaksimalkan oleh pedagang pasar, pedagang bisa berjualan tanpa keterbatasan waktu operasional pasar yang rata-rata hanya sampai pukul 09.00 WIB atau 12.00 WIB. Melainkan pedagang bisa berdagang secara daring, dari rumah sekalipun. 

Keluaran dari program ini Yanatun berharap kesejahteraan pedagang pasar bisa meningkat karena bisa berjualan dari mana saja.

"Kami harapkan akan seperti itu. Sehingga pasar itu tidak hanya [transaksi]  dari jam enam pagi sampai jam sembilan pagi, tapi bisa agak lama," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement